Sabtu
25 Oktober 2025 | 12 : 05

Agatha Ajak Generasi Muda Jaga Jejak Sejarah dan Budaya Kota Surabaya

PDIP-Jatim-Agatha-Retnosari-16102023

SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur, Agatha Retnosari, bekerjasama dengan Pemuda Peduli Surabaya menggelar workshop dengan tajuk “Surabaya Urban Heritage” di Aria Hotel Surabaya, Minggu (15/10/2023).

Menurut Agatha, kegiatan workshop tersebut merupakan upaya pihaknya untuk menambah wawasan kesejarahan bagi generasi muda, terutama tentang kekayaan heritage dan culture Kota Surabaya.

“Jas merah adalah pesan Presiden Pertama Indonesia, Sukarno, yang tidak boleh dilupakan termasuk jejak Sukarno di Surabaya,” ujar Agatha.

Agatha mencontohkan rumah lahir Bung Karno di Pandean IV dan rumah HOS Tjokroaminoto di Peneleh VII yang menjadi jejak Sukarno di lingkungan Peneleh Surabaya adalah bagian dari heroic urban landscape (HUL). Peneleh memang sebuah kawasan cagar budaya yang sangat berpotensi sebagai daerah tujuan wisata di Kota Surabaya.

Di kawasan ini tidak hanya terdapat dua objek wisata sejarah, akan tetapi masih ada objek-objek lain sebagai penunjang kawasan bersejarah, seperti Makam Eropa Peneleh, sumur Jobong, Masjid Jamik Peneleh, dan Jembatan Peneleh.

“Sukarno pernah berada di kawasan itu, mulai dia lahir dan ngekos di rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto,” jelasnya.

Anggota Komisi B DPRD Jatim itu juga mengajak peserta untuk lebih mengenal Surabaya sebagai kota bersejarah, terutama sejarah yang berkaitan dengan jejak riwayat dan gagasan Trisakti Sukarno.

Menurutnya, salah satu konsep Trisakti Sukarno, berkepribadian dalam kebudayaan, merupakan amanat bagi dirinya dan generasi muda untuk melestarikan sejarah dan kebudayaan yang ada.

“Sejarah dan budaya menjadi identitas yang melekat, sehingga sudah selayaknya kita semua mempertahankan kenangan terhadap segala hal yang pernah terjadi di Kota Surabaya,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.

Sementara itu, Nanang Purwono, ahli sejarah Kota Surabaya, yang menjadi narasumber pada workshop tersebut, mengatakan, jika sejarah yang saat ini diamati di Surabaya kebanyakan adalah bangunan kolonial peninggalan Eropa.

“Padahal Surabaya mempunyai banyak hal yang klasik, yang sangat Nusantara,” ujar Nanang.

Nanang menjelaskan, Kampung Peneleh merupakan salah satu contoh lokasi wisata yang menyimpan banyak sekali sejarah. Banyak tokoh penting yang lahir dan hidup di sana dulunya. Sungai Kalimas sebagai salah satu penghubung dan urat nadi kehidupan orang Surabaya zaman dahulu, juga menjadi salah satu saksi sejarah.

“Kekuatan wisata di Surabaya itu sejarah dan arsitektural,” tuturnya. (set)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Sonny Bantu Kelompok Sumber Mulyo Glenmore Kembangkan Budidaya Lele Bioflok

BANYUWANGI – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Sonny T Danaparamita, kembali menyalurkan bantuan budidaya ikan ...
LEGISLATIF

Respon Siswa Keracunan, Komisi IV DPRD Banyuwangi Sidak SPPG

BANYUWANGI – Komisi IV DPRD Banyuwangi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi ...
LEGISLATIF

Jalur Khusus Sepeda Jadi Parkiran Mobil, Disorot Komisi IV DPRD Ngawi

NGAWI– Jalur khusus bagi pesepeda di Jalan Yos Sudarso sisi barat, Kabupaten Ngawi, kini menuai sorotan. Fasilitas ...
LEGISLATIF

Bimtek Pengolahan Sampah Organik, Puti: Disiplin Menjaga Lingkungan Bermula dari Keluarga 

SURABAYA – Anggota Komisi X DPR RI Puti Guntur Soekarno bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar ...
EKSEKUTIF

Bupati Kediri Dukung Penuh Program 3 Juta Rumah, Siap Bantu Warga MBR dan PPPK

KEDIRI – Bupati Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) menyambut positif pelaksanaan sosialisasi program 3 Juta ...
LEGISLATIF

Sosialisasi Pencegahan Judi Online, Raymond Tara Sampaikan Pentingnya Peran Keluarga

SIDOARJO – Sekretaris Komisi A DPRD Sidoarjo, Raymond Tara Wahyudi ST, menekankan pentingnya peranan keluarga dalam ...