Senin
25 November 2024 | 8 : 30

Agatha Ajak Generasi Muda Jaga Jejak Sejarah dan Budaya Kota Surabaya

PDIP-Jatim-Agatha-Retnosari-16102023

SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur, Agatha Retnosari, bekerjasama dengan Pemuda Peduli Surabaya menggelar workshop dengan tajuk “Surabaya Urban Heritage” di Aria Hotel Surabaya, Minggu (15/10/2023).

Menurut Agatha, kegiatan workshop tersebut merupakan upaya pihaknya untuk menambah wawasan kesejarahan bagi generasi muda, terutama tentang kekayaan heritage dan culture Kota Surabaya.

“Jas merah adalah pesan Presiden Pertama Indonesia, Sukarno, yang tidak boleh dilupakan termasuk jejak Sukarno di Surabaya,” ujar Agatha.

Agatha mencontohkan rumah lahir Bung Karno di Pandean IV dan rumah HOS Tjokroaminoto di Peneleh VII yang menjadi jejak Sukarno di lingkungan Peneleh Surabaya adalah bagian dari heroic urban landscape (HUL). Peneleh memang sebuah kawasan cagar budaya yang sangat berpotensi sebagai daerah tujuan wisata di Kota Surabaya.

Di kawasan ini tidak hanya terdapat dua objek wisata sejarah, akan tetapi masih ada objek-objek lain sebagai penunjang kawasan bersejarah, seperti Makam Eropa Peneleh, sumur Jobong, Masjid Jamik Peneleh, dan Jembatan Peneleh.

“Sukarno pernah berada di kawasan itu, mulai dia lahir dan ngekos di rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto,” jelasnya.

Anggota Komisi B DPRD Jatim itu juga mengajak peserta untuk lebih mengenal Surabaya sebagai kota bersejarah, terutama sejarah yang berkaitan dengan jejak riwayat dan gagasan Trisakti Sukarno.

Menurutnya, salah satu konsep Trisakti Sukarno, berkepribadian dalam kebudayaan, merupakan amanat bagi dirinya dan generasi muda untuk melestarikan sejarah dan kebudayaan yang ada.

“Sejarah dan budaya menjadi identitas yang melekat, sehingga sudah selayaknya kita semua mempertahankan kenangan terhadap segala hal yang pernah terjadi di Kota Surabaya,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.

Sementara itu, Nanang Purwono, ahli sejarah Kota Surabaya, yang menjadi narasumber pada workshop tersebut, mengatakan, jika sejarah yang saat ini diamati di Surabaya kebanyakan adalah bangunan kolonial peninggalan Eropa.

“Padahal Surabaya mempunyai banyak hal yang klasik, yang sangat Nusantara,” ujar Nanang.

Nanang menjelaskan, Kampung Peneleh merupakan salah satu contoh lokasi wisata yang menyimpan banyak sekali sejarah. Banyak tokoh penting yang lahir dan hidup di sana dulunya. Sungai Kalimas sebagai salah satu penghubung dan urat nadi kehidupan orang Surabaya zaman dahulu, juga menjadi salah satu saksi sejarah.

“Kekuatan wisata di Surabaya itu sejarah dan arsitektural,” tuturnya. (set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
EKSEKUTIF

Kembali Jabat Bupati Ponorogo, Sugiri Apresiasi Kinerja Joko Irianto Selama 2 Bulan

PONOROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo menggelar serah terima jabatan (sertijab) dari Penjabat sementara ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Ikfina Kembali ke Pringgitan

MOJOKERTO – Ikfına Fahmawati resmi kembali ke pringgitan untuk melanjutkan tugas sebagai Bupati Mojokerto, Sabtu ...
EKSEKUTIF

Kembali Jabat Bupati Jember, Hendy Sampaikan 3 Poin Penting

JEMBER – Hendy Siswanto kembali menjabat sebagai Bupati Jember usai penjabat sementara (Pjs) Imam Hidayat habis ...
EKSEKUTIF

Mas Dhito Kembali Jabat Bupati Kediri

KEDIRI – Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Mariya Ulfa, kini kembali menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati ...
LEGISLATIF

AKD Sudah Terbentuk, DPRD Kabupaten Blitar Fokus Bahas Raperda APBD 2025

BLITAR – Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Supriadi, mengatakan, pihaknya kini fokus pada pembahasan Rancangan Peraturan ...