NGANJUK – Musim kemarau disertai fenomena Elnino membuat sejumlah tempat di Kabupaten Nganjuk mengalami kekeringan.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Nganjuk, Marianto meminta pemkab memastikan ketersediaan air bersih untuk sejumlah desa terdampak. Sekaligus, membuat studi komprehensif untuk langkah pencegahan di masa mendatang.
“Sesungguhnya kondisi ini telah terjadi sejak lama dan memerlukan upaya penanganan segera dari pemerintah, untuk memastikan ketersediaan air bagi generasi mendatang,” ungkap Marianto.
Ketersediaan air bersih yang dimaksud adalah kebutuhan sebagaimana yang ditetapkan Badan Standart Nasional (BSN) atas kebutuhan pokok minimal air bersih. Untuk masyarakat pedesaan sebanyak 60 liter air/orang/hari dengan kegunaan seperti minum, memasak, mandi, dan mencuci pakaian.
“Sebab itu, saya meminta kepada pemerintah daerah untuk melakukan study komprehensif terkait kebutuhan air bersih bagi warga yang daerahnya sering alami kekeringan,” kata Marianto.
“Sudah saatnya Pemkab Nganjuk tidak lagi hanya melakukan penanggulangan bencana, tetapi pencegahan juga untuk lebih diperhatikan,” ujar Marianto yang juga Sekretaris DPC PDi Perjuangan Kabupaten Nganjuk
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk Abdul Wakid mengatakan, hingga saat ini ada empat wilayah yang mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih.
Diantaranya Desa Pule Kecamatan Jatikalen, Desa Ngepung Kecamatan Lengkong, Desa Mojoduwur Kecamatan Ngetos dan Desa Tempuran Kecamatan Ngluyu.
Pemkab telah memasok air bersih tiap 2 hari sekali untuk desa-desa tersebut. (eng/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS