SURABAYA – Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, mengatakan peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-730 yang jatuh pada Rabu, 31 Mei ini menjadi spirit untuk berbenah kawasan perkampungan.
“Tanggal inilah tanda sejarah kota ini dimulai. Hari yang menjadi momentum membangkitkan spirit untuk benah-benah dan membangun kota yang lebih maju, sejahtera, humanis, dan berkelas dunia,” ujar Adi Sutarwijono, Rabu (31/5/2023).
Menurutnya, Surabaya menjadi saksi sejarah peradaban bangsa yang bebas dan merdeka. Kota ini berhasil mengusir kekuatan asing melalui kepahlawanan arek-arek Suroboyo, yang berpuncak pada pertempuran 10 November 945 demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Bahkan jauh ke belakang, kota ini menyimpan banyak sejarah sepanjang usia yang terentang ratusan tahun. Sejak pasukan Raden Wijaya mengusir bala tentara Tartar dari kekaisaran Mongolia, daratan China, di pelabuhan Surabaya, tahun 1293. Keberhasilan mengusir tentara Tartar itu telah melahirkan Kerajaan Majapahit.
“Kota ini dihidupkan oleh keberanian, gotong royong, inovasi, dan daya juang arek-arek Suroboyo di semua lini kehidupan,” ujar Adi.
Politisi PDI Perjuangan itu juga bersyukur, kota ini terus tumbuh, berkembang, semakin maju, semakin manusiawi, dengan lingkungan yang terawat dengan baik. Harkat hidup masyarakat juga dinilainya meningkat lebih baik.
Menurutnya, program-program padat karya yang dijalankan Pemkot Surabaya dalam menanggulangi kemiskinan terus dilaksanakan untuk menyerap para tenaga usia produktif di Surabaya. Ia mencontohkan program pembuatan paving dan pengerjaan proyek-proyek pembangunan dari dana kelurahan.
Untuk itu, ia pun terus mendorong agar arah pembangunan bermuara pada kemajuan kampung-kampung.
Pria yang menjabat Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya itu juga menegaskan, banyak program pembangunan lahir dari kampung seperti renovasi Balai RW, pavingisasi jalan dan perbaikan saluran di kampung-kampung. Tenaga kerja diambil dari masyarakat setempat.
“Kita merasakan denyut kota yang terus bergerak menatap masa depan dengan optimistik. Di tengah berbagai kemajuan, Surabaya juga terus mengembangkan jati dirinya dengan kampung-kampung sebagai basis sekaligus penyangga utama peradaban kota ini. Kampung-kampung terus dibangun dan dipercantik, masyarakat pun semakin berdaya, hidup guyub, diperkuat jiwa gotong royong,” tegasnya.
Tak hanya itu, Surabaya juga berkembang sebagai kota metropolitan yang multikultur, berbagai macam warga masyarakat singgah dan tinggal di kota ini. Surabaya telah menjadi rumah bersama, yang ramah bagi semuanya.
“Selamat merayakan Hari Jadi Kota Surabaya ke-730. Maju kotane, mekar kampunge!” tandasnya. (dhani/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS