Senin
21 April 2025 | 12 : 44

Plt Bupati Nganjuk Terima Sertifikat Eradikasi Frambusia dari Kemenkes, Lebih Cepat Setahun dari Target

pdip-jatim-nganjuk-210223-marhaen-djumadi-1

NGANJUK – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Nganjuk, Dr Marhaen Djumadi menerima Sertifikat Eradikasi Frambusia dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Anugerah diberikan lantaran komitmen Marhaen untuk menghilangkan penyakit frambusia, penyakit kulit menular sejenis patek atau gudik dari daerahnya.

Sertifikat diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kepada sejumlah kepala daerah, termasuk Plt Bupati Marhaen Djumadi, di Krakatau Grand Ballroom, TMII Jakarta, Selasa (21/2/2023).

Sebagai kepala daerah, Kang Marhaen, sapaan akrab Marhaen Djumadi, dinilai berkomitmen untuk menghilangkan penyakit frambusia dari wilayah yang dipimpinnya. Diantaranya dengan menggerakkan pemangku kepentingan untuk kolaborasi, serta menggerakan masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Kabupaten Nganjuk, sejatinya ditargetkan bebas frambusia pada Tahun 2023. “Namun Nganjuk bisa maju setahun dari target Kemenkes, yakni pada tahun 2022,” kata Plt Bupati Marhaen yang juga wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur.

Atas penghargaan tersebut, Kang Marhaen mengucapkan terima kasih atas usaha keras seluruh elemen masyarakat kabupaten Nganjuk untuk terus melaksanakan PHBS. Sehingga dinilai bebas frambusia.

“Penghargaan ini saya persembahkan untuk seluruh masyarakat Nganjuk, jajaran Dinas Kesehatan, para kader kesehatan, serta Camat dan Lurah yang telah berusaha keras mencapai status bebas frambusia. Nganjuk Bangkit!,“  tandas  Plt Bupati Marhaen.

Sejenis Gudik atau Patek

Frambusia merupakan penyakit tropis yang termasuk ke dalam kelompok penyakit tropis terabaikan (Neglected Tropical Diseases). Frambusia atau dalam beberapa bahasa daerah disebut patek, puru, buba, pian, parangi, ambalo adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pertenue yang hidup di daerah tropis. Penyakit ini menyerupai gudik.

Adapun penularannya melalui lalat atau kontak langsung dari cairan luka penderita ke orang yang mempunyai kulit yang luka atau tidak utuh.

WHO telah menetapkan Hari NTD (Neglected Tropical Diseases) Sedunia yang diperingati setiap tanggal 30 Januari. Tahun 2023 ini, Indonesia pertama kali berpartisipasi melaksanakan kegiatan Peringatan Hari NTD Sedunia dengan tema Global “Act Now. Act Together, Invest in Neglected Tropical Diseases” dan dengan slogan “From Neglect to Care”.

Tema Nasional Peringatan Hari NTD Sedunia Tahun 2023 yaitu: Tingkatkan Kepedulian untuk Wujudkan Indonesia Bebas NTD. (eng/hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Amithya Dorong Event Kreatif di Kayutangan Heritage Diperbanyak

MALANG – Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Siraduhita memberi acungan jempol acara bertajuk Batik Fashion ...
LEGISLATIF

Wiwin Isnawati: Budaya Tradisional Berperan Penting dalam Memperkuat Solidaritas Masyarakat

JOMBANG – Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur, Wiwin Isnawati Sumrambah, menggelar sarasehan bertajuk “Memperkuat ...
KRONIK

Untari Ajak Kaum Perempuan Tak Hanya Mengenang Kartini, Tapi Juga Mewujudkan Mimpinya dalam Bentuk Nyata

MALANG – Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur Sri Untari Bisowarno mendorong perempuan, khususnya kaum milenial turut ...
KRONIK

Halal Bihalal Muhammadiyah, Bupati Fauzi Ajak Kolaborasi Wujudkan Sumenep Maju

SUMENEP – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sumenep menggelar acara Halal Bihalal di Pendopo Agung Keraton ...
KABAR CABANG

Halal Bihalal DPC Kabupaten Kediri, Ajang Silarurahmi dan Jaga Soliditas Kader

KEDIRI – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Kediri menggelar halal bihalal Minggu (20/4/2025). ...
HEADLINE

Megawati Harap Riset Bunga Anggrek “Kimilsungia” Terus Dikembangkan

JAKARTA – Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri berharap riset terhadap bunga Kimilsungia terus dikembangkan di ...