MALANG – Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto menghadiri Ritual Ladran memperingati Hari Jadi ke-248 Tahun Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang, Selasa (24/1/2023).
Menurutnya, tradisi Selametan (selamatan) Desa merupakan perwujudan rasa syukur kepada Allah SWT, atas segala kenikmatan yang didapatkan. Terutama atas rezeki yang telah diperoleh warga Desa Ngantru selama setahun kebelakang.
“Pada dimensi adat, kegiatan ini juga merupakan upaya pemeliharaan dan pelestarian kekayaan adat budaya daerah, karena banyak warga masyarakat yang lupa bahkan belum mengenal khasanah budayanya sendiri, tentunya akan sangat disayangkan manakala kita memiliki kekayaan budaya, namun miskin pengetahuan tentang budaya yang kita miliki,” kata Didik Gatot Subroto.
Dia berharap agar selamatan desa seperti ini tidak hanya dijadikan sebagai rutinitas belaka, namun di sisi lain juga dapat dikemas sedemikian rupa, sehingga mampu menjadi suatu tradisi yang mempunyai nilai jual kompetitif.

Sehingga kelak di kemudian hari dalam upaya memperkaya daya tarik wisata budaya yang ada di Kabupaten Malang khususnya di wilayah Kecamatan Ngantang, Selametan Desa di Ngantru bisa diekspose lebih luas.
“Kegiatan selamatan desa ini harus terus dilestarikan sebagai salah satu jalan untuk membina kekompakan dan soliditas masyarakat, yang sangat bermanfaat bagi pembangunan daerah,” ujarnya.
“Saya juga mengajak, mari kita pergunakan momentum ini untuk merapatkan barisan, bekerja lebih tekun dan saling bahu-membahu antara semua komponen masyarakat, untuk meraih apa yang kita cita-citakan bersama,” lanjut Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang tersebut.
Dia berharap kegiatan ini mampu membangun kembali tekad kuat kita untuk terus bersatu, beriringan dan berdampingan, dengan menjadikan nilai-nilai kebersamaan dan gotong-royong sebagai kebiasaan secara kontinyu juga mampu diinternalisasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Mari kita jaga dan kita pertahankan sikap mental kebersamaan serta kegotong-royongan seperti ini, karena perlu diingat bahwa, suatu bangsa akan menjadi besar, manakala masyarakatnya dapat terus melestarikan, mewariskan dan menghargai, serta menjaga nilai-nilai luhur karakter bangsanya, menjadi sebuah tradisi yang melekat pada kehidupan masyarakat dan peradabannya,” tandas Didik.
Didik mengucapkan terima kasih serta rasa bangga kepada segenap panitia penyelenggara dan masyarakat Desa Ngantru atas prakarsa serta kegotong-royongannya, masih mempertahankan sekaligus meneruskan budaya adat selamatan desa. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS