SURABAYA – Komisi B DPRD Kota Surabaya sepakat dan mengapresiasi event “Karnaval nang Tunjungan” yang digelar pada Minggu (30/10/2022). Terlebih, event yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya di sepanjang Jalan Tunjungan itu melibatkan puluhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Anas Karno menyatakan sepakat dan mendukung gelaran Karnaval Nang Tunjungan. Menurut dia, momen ini menjadi kesempatan bagi pelaku UMKM Surabaya sebagai ajang mempromosikan produk mereka.
“Terutama agar masyarakat ini paham dan tahu, bahwa UMKM batik binaan Pemkot Surabaya itu tidak kalah dengan batik-batik lainnya,” kata Anas Karno di Surabaya, Senin (31/10/2022).
Dia berpendapat, bahwa event seperti Karnaval Nang Tunjungan memang perlu digelar rutin atau secara reguler. Tak hanya pada saat gelaran event di Jalan Tunjungan, namun bisa pula UMKM diikutsertakan ketika momen-momen pameran di mal atau plaza.
“Di mal, plaza dan lain di manapun bentuk pameran seharusnya UMKM sering ditampilkan, sering diajak. Sehingga dapat membawa batik ke kancah lokal, nasional maupun internasional. Sehingga bisa mengangkat taraf hidup dari pada UMKM tersebut,” paparnya.
Legislator yang juga Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini pun menjabarkan bentuk pemberdayaan yang dapat dimasifkan pemkot kepada para pelaku UMKM.
Pertama adalah perlu adanya pembinaan, supporting modal dan dukungan promosi atau marketing. Selain ketiga hal tersebut, kata dia, diperlukan pula ajang pameran seperti event Karnaval Nang Tunjungan.
“Sehingga UMKM ini mulai dari proses mengolah, produksi, bahkan penjualan perlu pendampingan dan turunnya pemkot agar UMKM-UMKM ini tetap dapat bisa eksis,” terang Anas.
Terpisah, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berencana menjadikan event Karnaval Nang Tunjungan sebagai agenda tahunan. Event ini juga akan melibatkan Kepala Daerah di Gerbangkertasusila (Gresik – Bangkalan – Mojokerto – Surabaya – Sidoarjo – Lamongan).
“Ini baru pertama kita lakukan, Insya Allah akan menjadi agenda tahunan dari Pemkot Surabaya dengan melibatkan para kepala daerah dari Gerbangkertasusila,” kata Eri di sela acara Karnaval Nang Tunjungan.
Menurut dia, kegiatan Karnaval Nang Tunjungan ini mampu mengenalkan motif batik khas Surabaya sebagai hasil karya desainer UMKM di Kota Pahlawan. Bahkan, para pengunjung yang hadir juga ikut mengenakan busana batik atau produk lokal UMKM.
“Bangga betul dengan arek Suroboyo, beserta tamu undangan yang hadir menggunakan batik Suroboyo,” ujarnya. (nia/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS