SURABAYA – Pasangan bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana diagendakan melakukan safari politik ke sembilan partai politik jelang Pilkada Surabaya 2015. Safari politik yang direncanakan DPC PDI Perjuangan Surabaya itu direncanakan dihelat sebelum Lebaran.
Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan, pertemuan dengan petinggi partai tersebut sekaligus menegaskan sikap terkait koalisi. Mereka akan menerima dengan tangan terbuka partai yang ingin bergabung dengan PDI Perjuangan untuk mengusung Risma-Whisnu.
Sebaliknya, yang tidak ingin bergabung akan diajak untuk berkompetisi dengan sehat. ”Kami tidak berbicara soal Koalisi Majapahit. Tapi, semua parpol peserta pemilu,” kata Adi Sutarwijono, kemarin.
Komunikasi politik itu, jelas Awi, sapaan Adi Sutarwijono, sekaligus mencegah upaya penjegalan pada pilwali yang dihelat pada 9 Desember. Sebab bila hanya ada satu calon, ada wacana pilwali akan diundur dari jadwal semula, bahkan bisa sampai Februari 2017.
Bila kondisi itu benar-benar terjadi, tambah dia, tentu sangat disayangkan. Rakyat, katanya, bisa saja menghukum partai yang terlibat. ”Tapi, saya yakin masih ada partai politik yang punya niat baik. Tidak semua punya niat buruk,” sebutnya.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC PDI Perjuangan Surabaya itu mencontohkan, di daerah lain yang basis massa PDI Perjuangan tidak sebesar Surabaya, partai tersebut juga tetap berpartisipasi. Bahkan, mereka sampai jemput bola dan membiayai calon itu untuk bisa maju.
”Pada 2010 juga begitu di Surabaya. Elektabilitas Bu Risma tidak seperti sekarang ini. Tapi, kami tetap percaya diri untuk mengusung,” ungkapnya.
Sambil menyiapkan pertemuan dengan pengurus partai politik di Surabaya, DPC Surabaya akan menyiapkan persyaratan pencalonan untuk Risma dan Whisnu. Syarat-syarat administrasi itu akan diselesaikan sebelum Lebaran. Pada 26–28 Juli mereka akan mendaftar ke KPU Surabaya. (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS