KEDIRI – Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Sri Untari Bisowarno mengajak gerakan koperasi di Jawa Timur untuk turut serta dalam upaya pemulihan ekonomi selepas pandemi Covid-19 yang saat ini tengah gencar digaungkan pemerintah.
Ajakan ini dia sampaikan di acara puncak peringatan Hari Koperasi Nasional ke-75 yang diselenggarakan Dekopinwil Jawa Timur di Convention Hall Simpang Lima Gumul, Kabupaten Kediri, Kamis (13/7/2022).
Kegiatan ini dihadiri Ketua DPRD Provinsi Jatim Kusnadi, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Andromeda Qomariah, dan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono.
Menurut Untari, sesuai data Kementerian Koperasi dan UMKM, sebanyak 17,8 persen dari jumlah koperasi secara nasional itu terdapat di Provinsi Jawa Timur. Melalui pendekatan ekonomi yang inklusif, dua meyakini koperasi di Jawa Timur telah menyumbangkan lebih dari 10 persen PDRB Jatim.
“Saya yakin koperasi menyumbangkan PDRB di atas 10 persen. Karena saya yakin ekonomi Jawa Timur ini agregatornya itu adalah ekonomi kecil yang digerakkan oleh UKM kecil. Itu semua dengan mudah itu bisa dibiayai koperasi,” kata Untari
Oleh sebab itu, dia mengajak gerakan koperasi untuk turut serta dalam sebuah agenda kebangkitan ekonomi Jawa Timur yang telah dicanangkan untuk bisa tumbuh sebesar 4 persen pada tahun 2022.
Sebab pada masa pandemi Covid-19 lalu, koperasi terbukti mampu untuk bertahan melalui krisis perekonomian, dikarenakan kekuatan kemandirian dan kepercayaan para anggotanya.
“Malah bisa menambah karyawan, malah bisa menaikkan SHU-nya, asetnya naik. Artinya walaupun masa pandemi ini, koperasi ini dengan kekuatan gotong royongnya mau mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi di luar koperasi,” urai perempuan yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur ini.
Dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di Jawa Timur, dia menyebutkan, setidaknya saat ini terdapat sebanyak 4 juta penduduk Jatim yang masih dikategorikan mengalami kemiskinan ekstrem.
“Bagaimana koperasi-koperasi di pedesaan itu dilibatkan dalam membangun dan mengurangi kemiskinan ekstrem yang ada di Jawa Timur. Apabila kita bekerja bersama-sama, tidak ada yang tidak mungkin,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Kusnadi berharap agar ke depannya koperasi benar-benar mampu untuk menjadi pilar dalam pembangunan ekonomi nasional bangsa Indonesia.
Hal ini sesuai amanah founding fathers bangsa Indonesia yang itu dituangkan dalam UUD 1945, sebagai konstitusi negara.
“Jadi koperasi bukan sesuatu yang tumbuh tiba-tiba. Tapi merupakan suatu kesepakatan dari para pendiri bangsa ini, bahwa sistem perekonomian Indonesia itu dibangun berdasarkan sistem atau kesepakatan atau ketentuan-ketentuan yang didasarkan pada koperasi adalah merupakan pilar bagi pembangunan ekonomi Indonesia,” papar Kusnadi.
Sebab, sebutnya, hanya koperasi sebagai lembaga ekonomi yang berasaskan kepada spirit kekeluargaan dan gotong-royong dalam membangun dirinya. Semata-mata bukan untuk keuntungan perseorangan, namun demi kemaslahatan seluruh anggota yang tergabung di dalamnya.
“Dan juga untuk kepentingan-kepentingan yang lebih besar, yaitu kepentingan seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur, Andromeda Qomariah mengatakan, bahwa melalui koperasi adalah upaya untuk membentuk masyarakat yang berdaya melalui kerja secara bersama-sama, berlandaskan jiwa solidaritas antara setiap anggotanya.
Keberadaan koperasi di Jawa Timur, tuturnya, selain turut berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat juga harus bisa mengambil peran untuk mewujudkan kedaulatan pangan. Sebab selama ini, Jawa Timur diakui sebagai salah satu lumbung pangan nasional.
“Kolaborasi harus terus kita kembangkan. Mari kita terus kembangkan koperasi secara produktif, inovatif, dan kolaboratif dengan dilakukan secara harmonis dan mesra. Agar kegiatan koperasi ke depan dapat terus ditingkatkan,” ajaknya. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS