MALANG – Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto mengatakan, upaya mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Malang, harus segera dituntaskan. Sebab, kata Didik, hal ini sudah menjadi agenda pembangunan nasional.
Terlebih saat ini, Kabupaten Malang menjadi salah satu wilayah yang mendapat prioritas pengentasan stunting oleh pemerintah pusat dari total 100 kabupaten/kota di Indonesia.
Menurut Didik, stunting tidak hanya mengenai pertumbuhan anak yang terhambat, namun juga berkaitan dengan perkembangan otak yang kurang maksimal. Sehingga mengakibatkan kemampuan belajar dan mental anak menjadi dibawah rata-rata, serta berdampak pada prestasi mereka.
“Oleh sebab itu kami sangat concern dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting, terutama pada anak stunting yang disertai status gizi buruk dan gizi kurang,” kata Didik Gatot Subroto di Kabupaten Malang, Minggu (17/4/2022).
Didik juga menekankan, bahwa kebijakan dan strategi pencegahan serta penanganan stunting difokuskan pada intervensi spesifik dan sensitif. Secara khusus, penanganan di sektor kesehatan, sasaran dan strategi intervensinya disesuaikan dengan siklus kehidupan keseharian masyarakat.
Dia menyebut, intervensi bisa dimulai dari remaja dengan membangun pola hidup dan kesadaran menjaga kesehatan reproduksi.
Jadi, saat memasuki masa kehamilan, intervensi dilakukan dengan mengutamakan kualitas dan kuantitas cakupan Pemeriksaan Kesehatan Ibu Bersalin. Berikutnya dilakukan kepada kelompok sasaran bayi hingga anak usia 2 tahun sampai balita, dengan melakukan upaya promotif dan preventif,” bebernya.
Wabup yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang ini pun memaparkan bahwa upaya intervensi kasus stunting yang telah dilakukan Pemkab Malang telah menunjukkan perkembangan yang positif. Berdasarkan pengukuran pada Bulan Timbang Februari 2021, mengalami penurunan 1% dari tahun sebelumnya.
Didik meyakini, Kabupaten Malang dapat terus menekan kasus stunting hingga angka nol apabila sinergitas program lintas bidang juga kerjasama dan kolaborasi antara seluruh pemangku kebijakan di wilayahnya dapat terjalin dengan baik.
Dengan adanya kolaborasi, dia optimistis, penanggulangan stunting di Kabupaten Malang akan lebih optimal, dan penurunan angka stunting yang signifikan.
“Kami optimis apabila sinergi dan kolaborasi ini dapat diupayakan bersama, upaya penanggulangan stunting di Kabupaten Malang akan lebih optimal, dan penurunan angka stunting yang signifikan,” ujar Didik.
“Selain itu, akan terwujud melalui kesempatan FGD yang dapat terjalin pola koordinasi yang positif dari semua pihak, akan memperkuat dan meningkatkan upaya penanganan serta percepatan stunting,” tutupnya. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS