JAKARTA – DPP PDI Perjuangan menggelar Pelatihan Kader Nasional (PKN) Angkatan II Tahun 2022 diikuti perwakilan pengurus partai tingkat provinsi dari seluruh Indonesia, Senin (21/3/2022).
Pelatihan di Gedung Sekolah Partai PDI Perjuangan di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan ini dibuka Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri secara virtual dari kediaman di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, sekolah partai memang didorong untuk memperkuat intelektualitas kader partai. Yakni dengan cara mempelajari seluruh ide, gagasan, dan cita-cita Bung Karno.
Baca juga: Minta Kader Peka Persoalan Rakyat, Megawati: Jangan Berhenti di Zona Nyaman
“Serta mendorong lahirnya calon pemimpin dari proses yang turun di tengah-tengah rakyat,” jelas Hasto.
Dia menyebutkan, pelatihan kader tingkat nasional ini merupakan bagian dari ikhtiar PDI Perjuangan untuk memberikan yang terbaik bagi rakyat Indonesia.
Menurutnya kader Partai harus terus digembleng sehingga tidak pernah kehilangan energi juang dan mempunyai orientasi masa depan.
Oleh karena itu, sekolah partai selain wahana menggembleng kader partai, juga memajukan kepemimpinan melalui proses kaderisasi, yang mensintesakan berbagai teori antara lain teori politik, ekonomi, dan demokrasi.
Hasto juga mengajak para kader menjaga kedisiplinan karena disiplin kunci kemajuan. “Apa yang dilakukan PDI Perjuangan sekarang akan menentukan nasib Indonesia 25 tahun ke depan,” sebutnya.
Sementara itu, Ketua bidang Ideologi dan Kaderisasi DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menjelaskan, Pelatihan Kader Nasional (PKN) Angkatan II Tahun 2022 untuk mendidik kader partai yang sadar dan militan dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila.
Menurutnya, ideologi Pancasila adalah ideologi yang hidup atau living ideology, tertanam di jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia sejak berabad lalu, yang kemudian digali oleh Bung Karno, disampaikan dalam pidato 1 Juni.
“Pancasila adalah perekat yang mempersatukan bangsa Indonesia. Pancasila adalah bintang penuntut mewujudkan cita-cita kemerdekaan,” ucap Djarot.
Dia menyebut, Pancasila takkan terwujud tanpa militansi dan keyakinan bahwa ide itu adalah kebenaran. “Maka diperlukan kader partai yang oleh Bung Karno disebut bewust, sadar, militan, dan meyakini dia akan mampu melaksanakannya,” paparnya.
Sebagai partai nasionalis-soekarnois, Djarot mengatakan PDI Perjuangan mempunyai tanggung jawab untuk melakukan pendidikan politik dan kaderisasi berjenjang secara terus-menerus, berkelanjutan , terarah. Dan kesemuanya ditujukan untuk mewujudkan konsolidasi ideologi, konsolidasi organisasi-partai dan konsolidasi menuju pemenangan Pemilu 2024.
“Oleh karenanya Pendidikan Kaderisasi Tingkat Nasional diharapkan mampu melahirkan para kader pemimpin dan calon guru kader yang militan, berintegritas, loyal, berdedikasi, dan mempunyai elan perjuangan yang tidak mengenal lelah dalam membesarkan Partai dan memenangkan Pemilu 2024,” kata Djarot.
“Sekaligus membumikan dan mempraktikkan ideologi Pancasila Bung Karno dalam mewujudkan tujuan negara Indonesia merdeka yaitu tatanan masyarakat yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur,” pungkasnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS