Rabu
08 Oktober 2025 | 7 : 18

Ini, Terobosan Bupati Sugiri Atasi Kelangkaan Pupuk

PDIP-Jatim-Bupati-Sugiri-21022022

PONOROGO – Kelangkaan pupuk bersubsidi membuat para petani di Ponorogo mengeluh. Mereka khawatir akan hasil panen mereka menurun dan kualitas gabah buruk. Untuk memberikan solusi atas kelangkaan pupuk tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo membuat terobosan dengan program pupuk non-subsidi tunda bayar, yaitu petani diberi pupuk terlebih dahulu lalu bisa dibayar setelah empat bulan kemudian dengan perkiraan sudah panen, atau biasa dikenal dengan “yarnen” (bayar setelah panen).

Untuk menyediakan pupuk non-subsidi tersebut, Pemkab Ponorogo bekerjasama dengan pabrik pupuk PT. Antariksa Nusantara Indonesia Group (ANIG).

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menyampaikan, solusi tersebut adalah jalan tengah. Setiap tahun realisasi pupuk bersubsidi dari RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) selalu menurun. Pupuk bersubsidi hanya dicukupi sebanyak 60 persen, dan pabrik menyediakan 40 persen.

“Kelangkaan pupuk karena pupuk dikurangi dari RDKK yang bisa mencukupi 60 persen dari RDKK petani di Ponorogo. Untuk itu kita buat terobosan dengan bekerja sama dengan pabrik pupuk yang membayarnya setelah panen atau yang lebih dikenal dengan yarnen,” ujar Bupati Sugiri usai membuka Sosialisasi Pupuk Non-Subsidi Tunda Bayar di Gedung Sasana Praja, Senin (21/2/2022).

“Jadi, kebutuhan pupuk dari pabrik akan ditanggung sebanyak 40 persen,” lanjutnya.

Terkait jaminan, Bupati Sugiri menegaskan tidak ada jaminan yang diberikan dari petani. Jaminan yang dibutuhkan hanyalah jaminan kepercayaan, kepatuhan, dan kesadaran dari petani itu sendiri yang dianggapnya menjadi penting.

“Kalau gagal panen nanti kita rumuskan. Ya mudah-mudahan tidak gagal panen. Pupuknya sesuai dengan kebutuhan petani,” jelasnya.

Wakabid Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan Ponorogo itu juga mengamanatkan para petani untuk mengubah kebiasaan dengan mengurangi penggunaan pupuk tunggal dan beralih menggunakan pupuk majemuk. Sehingga penggunaan pupuk majemuk bisa bertambah.

“Kalau bisa kebiasaan pupuk kimia dikurangi, sehingga biar pupuk organik bisa meningkat. Biar ke depan pelan-pelan bisa jadi habit (kebiasaan). Kebiasaan yang harus didorong bersama-sama,” pungkasnya di hadapan para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan pengurus Gapoktan. (jrs/set)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

HUT Ke-350 Magetan, Ziarah dan Menghayati Semangat 7 Leluhur

MAGETAN – Mengawali rangkaian kegiatan memperingati hari jadi Kabupaten Magetan, sejumlah pejabat Forum Komunikasi ...
KRONIK

Bupati Lukman Tanam Pohon di Bukit Binaol, Kembangkan Potensi Wisata Alam

BANGKALAN – Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, bersama Komunitas Mahasiswa dan Pemuda Sepulu (Kompas) melaksanakan ...
EKSEKUTIF

Dana Pusat Menurun, Eri Cahyadi Pastikan Ekonomi Surabaya Tetap Tumbuh

SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi, menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya tidak boleh mengalami ...
BERITA TERKINI

Respons Cepat Usulan Pak Tardi, Genangan Air di Lingkungan Santo Bernadus Segera Dibangun Saluran Baru

KOTA MADIUN – Upaya politisi senior PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Madiun, Sutardi, dalam menyerap ...
LEGISLATIF

Wakil Ketua DPRD Yakini SPPG Pelaksana MBG di Jember Belum Punya SLHS

JEMBER – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jember Widarto, S.S meyakini pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) oleh satuan ...
KABAR CABANG

PDI Perjuangan Beri Masukan ke KPU soal Potensi Penambahan Kursi DPRD Surabaya

SURABAYA – DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya memberi masukan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal potensi ...