MAGETAN – Sudah hampir seratus tahun NU berkhidmat di tengah umat. Dalam hari lahir (harlah) NU ke-96 pada 2022 ini, Diana AV mendapat kehormatan untuk memberikan sambutan sekaligus menyerahkan tumpeng kepada Kyai Azis selaku Ketua Syuriah MWC NU Kecamatan Panekan, Magetan.
Dalam sambutannya, Diana menuturkan bahwa di dalam darahnya mengalir ruh NU. “Saya sudah NU sejak lahir. Kakek saya dari keluarga bapak dulunya adalah Anshor di Nganjuk. Dari keluarga ibu, kakek saya modin di desa. Bapak saya MWC NU di Pacitan. Ibu saya Muslimat NU. Saya sendiri dulu PMII, dan sekarang ikut bergabung di (Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia) Lesbumi PC NU Magetan,” beber alumnus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini.
Memang, banyak yang mengira kalau fungsionaris PDI Perjuangan itu dicap abangan. “Kadang ada pandangan kalau orang kalau sudah di kandang Banteng lalu dianggap pasti abangan. Padahal tidak selalu begitu. Di PDI Perjuangan itu ada unsur NU, ada Muhammadiyah, ada Nasrani, Konghucu, dan unsur lainnya,” jelasnya
“Selama ini pun saya tetap berkecimpung di keluarga besar NU meskipun sibuk di DPRD Jawa Timur. Jadi, saya ini tidak ujug-ujug ngaku NU,” ucapnya.
“Saya berharap NU tetap bisa bersinergi dengan elemen masyarakat yang lain dalam menjaga cita-cita proklamasi, menjaga keutuhan NKRI, dan memberikan sumbangsih bagi kemaslahatan umat. Saya siap mendukung gerak langkah NU,” katanya mengakhiri sambutan.
Acara utama di harlah NU ke-96 di MWC Panekan ini adalah pembacaan Istighosah yang dipimpin KH. Abdul Wahid, Ponpes Salafiyah Miftahul Nurul Huda, Desa Turi, Panekan, Magetan.
Dalam acara ini dihadiri jajaran pengurus MWC NU Panekan, Forkompinca Panekan, Anggota fraksi PDI Perjuangan dapil setempat H. Suyatno yang juga bendahara MWC NU Panekan. (dav/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS