NGAWI – Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko menyebut, akan ada ratusan rumah reyot yang bakal dibedah.
Bedah rumah tidak layak huni (RTLH) akan melibatkan pemerintah desa di Ngawi. Sebanyak 213 Pemdes, diminta untuk mengalokasikan anggaran bedah RTLH dalam APBDes.
“Petunjuk teknis terkait hal itu sedang disiapkan,” kata Dwi Rianto Jatmiko, Senin (7/2/2022).
Sebanyak 426 rumah rencananya akan dibedah menggunakan anggaran dana desa. Jumlah itu kisaran masing-masing setiap Pemdes merenovasi dua rumah disetiap wilayahnya.
“Perbaikan tersebut membantu pengentasan warga prasejahtera yang tinggal di rumah tidak layak huni,” kata Wakil Bupati Ngawi itu.
Di sisi lain, Wabup Antok juga rutin melakukan kunjungan terhadap warga pra sejahtera di wilayahnya. Seperti kunjungan Wabup Antok di rumah Rusdi, warga Desa Patalan, Kecamatan Kendal, Ngawi, beberapa saat yang lalu.
“Sebagai komitmen saya, penanganan kemiskinan di Ngawi harus dilakukan dengan masif,” ucap ketua DPC PDI Perjuangan Ngawi itu.
Kunjungan Wabup Antok kala itu dalam rangka melihat kondisi rumah Rusdi yang reyot, berlantai tanah, berdinding anyaman bambu secara langsung. Sekaligus meninjau persiapan sebelum rumah milik Rusdi dilakukan renovasi.
“Ini dalam rangka persiapan sebelum bedah rumah dilakukan, bapak Rusdi masuk DTKS yang kemarin dilakukan Dinas Sosial, yang awalnya belum masuk,” jelasnya. (mmf/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS