Jumat
16 Mei 2025 | 12 : 47

Ini, Alasan Bupati Maryoto Tutup Tempat Wisata Saat Nataru

pdip-jatim-211214-pantai-gemah

TULUNGAGUNG – Bupati Tulungagung Maryoto Birowo memastikan akan menutup tempat wisata saat Tatal dan Tahun Baru (nataru). Tujuannya, mencegah Kabupaten Tulungagung dari lonjakan kasus Covid-19.

“Tempat wisata dan tempat hiburan saat nataru semuanya ditutup,” tegas Maryoto, di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Selasa (14/12/2021).

Pihaknya khawatir pembukaan tempat wisata akan memicu kerumunan wisatawan. Terlebih wisatawan lokal asal Kabupaten Tulungagung.

“Kami khawatir kalau terjadi kerumunan saat nataru akan memicu klaster baru Covid-19,” terangnya.

Kader PDI Perjuangan ini mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kondisi Kabupaten Tulungagung yang saat ini sudah dapat mengendalikan penyebaran Covid-19.

Terlebih Kabupaten Tulungagung sebentar lagi diyakini pula akan turun level dalam penerapan PPKM. Dari yang saat ini level 2 menjadi level 1.

“Karena itu, pemicu berkumpulnya masyarakat harus dibatasi. Kalau tidak ada pembatasan bisa-bisa akan terjadi lagi puncak penyebaran Covid-19 seperti pengalaman lalu,” papar Maryoto.

Dia lantas mencontohkan Pantai Gemah yang saat ini menjadi tempat wisata paling diminati di Kabupaten Tulungagung. Saat buka dan beroperasional, setiap akhir pekan tempat wisata yang berada di Kecamatan Besuki itu selalu ramai dikunjungi wisatawan.

“Di Pantai Gemah pengunjungnya bisa mencapai antara 30 ribu sampai 35 ribu. Tentu ini akan menjadi tempat berkerumunnya warga kalau tidak ditutup,” sebutnya.

Menurut Maryoto, penutupan tempat wisata atau tempat hiburan sesuai dengan imbauan dari menteri dalam negeri (mendagri). “Kami pun yakin nanti jelang nataru akan ada lagi aturan terkait pembatasan dari pemerintah pusat,” ujar dia.

Orang nomor satu di Kabupaten Tulungagung ini menambahkan, ruang publik saat nataru pun tak luput dari penutupan. Di antaranya Alun-alun Kota Tulungagung dan GOR Lembu Peteng.

“Semuanya kami imbau untuk tutup. Hanya penjual makanan atau kuliner yang bisa buka. Itu pun tanpa harus ada hiburan dan pengunjungnya dibatasi sampai 75 persen,” pungkasnya. (atu/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Bupati Rijanto Sebut Pramuka Bisa Jadi Agen Perubahan di Masyarakat

BLITAR – Bupati Blitar Rijanto bersama Wakil Bupati Beky Herdihansah membuka Rapat Kerja Cabang (Rakercab) Kwartir ...
LEGISLATIF

Bupati Malang Cegah Praktik Korupsi Lewat IPKD-MCP

MALANG – Komitmen Bupati Malang HM Sanusi untuk mencegah praktik korupsi dalam pemerintahannya terus digeber. Salah ...
EKSEKUTIF

Tunda Pengisian 9 Jabatan Setara Kepala Dinas, Begini Penjelasan Mas Ipin

TRENGGALEK – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin masih belum mengisi kekosongan 9 jabatan pimpinan tinggi pratama ...
LEGISLATIF

Pembangunan Vila dan Perumahan di Malang Raya Marak, Dewanti Ingatkan Ini

SURABAYA – Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, Dewanti Rumpoko, menyoroti maraknya pembangunan vila dan perumahan di ...
LEGISLATIF

Empat Legislator Banteng Turun Gunung Kawal Maraknya Pencemaran Lingkungan di Jember

JEMBER – Empat legislator Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jember turun gunung mengawal maraknya persoalan pencemaran ...
EKSEKUTIF

Komitmen Apeksi, Indonesia Bebas Sampah 2029

SURABAYA – Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) menegaskan komitmennya dalam mendukung target ...