PONOROGO – Memperingati Hari Wayang Nasional yang ke-3, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo mengadakan pagelaran wayang kulit yang di Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo pada Sabtu (20/11/2021). Gelaran wayang kulit tersebut berlangsung semalam suntuk (24 jam nonstop). Gelaran wayang kulit ini diikuti oleh sebanyak 24 dalang lintas generasi, mulai dari dalang anak hingga dalang tua yang tergabung dalam Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Ponorogo.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, yang turut hadir membuka acara ini, menyampaikan apresiasi kepada Pepadi Kabupaten Ponorogo atas terselenggaranya pagelaran wayang tersebut. Ia juga meminta kepada Pepadi Kabupaten Ponorogo untuk menggelar pagelaran wayang di pendopo Ponorogo sebagai wujud menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa Ponorogo ini kota budaya yang santri.
“Saya berterima kasih kepada Pepadi Kabupaten Ponorogo atas terselenggaranya pagelaran wayang semalam suntuk ini. Semoga dunia pewayangan di Indonesia, khususnya di Ponorogo bisa semakin maju sebagai ciri khas Indonesia,“ ucapnya.
Pagelaran wayang tersebut sebagai wujud penyampaian pesan kepada masyarakat, bahwa Ponorogo menjunjung tinggi nilai-nilai budaya peninggalan leluhur, terutama wayang kulit. Hal ini sebagai bukti bahwa Kabupaten Ponorogo sebagai kota budaya dan religi.
“Pagelaran wayang dari dalang bocah hingga tua ini semoga mampu menjadikan wayang sebagai budaya yang top dan khas Indonesia. Nantinya kota yang kita cintai ini mampu mengejawantahkan kota budaya dalam implementasi pembangunan,” jelas Wakabid Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan Ponorogo tersebut.
Sementara itu, Ketua Pepadi Kabupaten Ponorogo, Sindu Prawoto, menjelaskan pagelaran wayang tersebut digelar semalam suntuk yang terbagi tiga sesi dan tujuh lakon yang akan dipentaskan oleh 24 dalang. Mengingat masoh pandemi, pagelaran digelar secara virtual.
“Pagelaran wayang ini dibagi menjadi tujuh lakon dan tiga sesi. Pagi hari mengambil lakon Dewa Ruci, serta pagelaran ini digelar secara virtual, karena mengingat kondisi masih pandemi,” ujar Prawoto. (jrs/set)