BANGKALAN – Kaconk Mahfud Institut (KMI) menggelar lomba video cinematic. Dengan tema “Akulturasi Sejarah di Era Digital”, lomba tersebut bertujuan untuk mengangkat kearifan lokal di Kabupaten Bangkalan, mulai dari wisata, kuliner juga seni dan budaya.
Dibuka sejak Oktober lalu, dalam rangkai Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan, lomba video tersebut telah memasuki tahap penilaian akhir. Ratusan video karya dari para pemuda Bangkalan diterima panitia.
Direktur KMI, Nur Hakim, mengatakan, gelaran lomba video cinematic dimaksudkan sebagai ruang ekspresi sekaligus apresiasi atas kreativitas para pemuda Bangkalan.
“Tujuan kami mengadakan lomba ini guna untuk mencoba memberikan aspresiasi kepada pemuda yang memiliki kretivitas di dunia digital,” jelas Hakim, Senin (15 November 2021).
Hakim berharap, lomba dengan tema kebudayaan tersebut dapat merangsang kaum muda untuk peduli akan kearifan lokal dan potensi yang ada di desanya. Dengan demikian, lanjut Hakim, kaum muda berperan aktif dalam melestarikan kearifan lokal dan mengembangkan potensi desanya.
“Saya yakin, setiap desa punya potensi lokal yang mesti dikembangkan, yang selama ini belum tereksplor,” jelasnya.
Adapun format video digital dipilih, agar segala potensi di desa bisa diketahui dan diakses dengan mudah oleh khalayak luas. Setelah melalui penilaian yang ketat, lomba video tersebut melahirkan tiga juara. Juara pertama diraih oleh Imam Syafii dan team dari Kecamatan Burneh dengan judul video “Kebun Bang Jani Burneh”, juara kedua diraih oleh Cila dan team dengan judul video “Sejarah Makam Agung Arosbaya”, dan juara ketiga diraih oleh Ilmi dan team judul video “Wisata Bukit di Kamal”.
“Saya berharap sesuatu yang ada di daerah masing-masing bisa dikomunikasikan lewat dunia digital, sehingga bisa dan mudah diingat oleh generasi yang akan datang,” tandas Hakim.
Sementara itu, Pembina KMI, Mahfud S.Ag., mengaku terkagum-kagum setelah melihat beberapa karya yang masuk ke panitia. Menurutnya, kemampuan anak-anak muda di Bangkalan dalam pembuatan video sinematic tak kalah dengan yang lain. Dia yakin jika fokus, maka kelak akan muncul karya-karya yang luar biasa.
“Saya sungguh takjub melihat karya-karya mereka. Ternyata, anak-anak muda Bangkalan tidak kalah dibanding anak-anak muda daerah lainnya. Jika mereka terus mengasah kemampuannya dan fokus, mereka akan menghasilkan karya yang spektakuler. Semoga ini bisa mengharumkan nama daerahnya masing-masing,” jelasnya.
Selain itu, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur itu, berharap kepada pemuda yang lain juga bisa melahirkan semangat yang tinggi untuk melestarikan budaya lokal.
“Saya berharap kepada para pemuda supaya tidak pernah lelah untuk melahirkan karya-karya kreatif. Karya-karya yang mampu memperkenalkan budaya lokal kepada dunia global, sehingga Bangkalan dikenal dengan keragaman budayanya. Kekayaan potensi lokalnya,” pungkasnya (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS