Kamis
15 Mei 2025 | 5 : 14

Sowan ke Kyai, Upaya Diana Sasa Agar Tetap Istiqomah dalam Bertugas

pdip-jatim-211103-sasa-ponpes-ponorogo-1

PONOROGO – “Silaturahmi adalah cara untuk menyambung tali persaudaraan agar hubungan dengan sesama manusia tidak terputus,” tutur anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Diana Amaliyah Verawatiningsih, saat di Ponorogo, Rabu (3/11/2021).

“Dengan bersilaturahmi-lah bisa memberikan manfaat baik di dunia maupun di akhirat,” imbuhnya.

Karena itu, di sela kunjungan ke dapilnya, yang meliputi Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, dan Trenggalek, Banteng perempuan ini selalu menyempatkan waktunya untuk silaturahmi. Khususnya dengan kalangan pesantren.

Seperti pada Senin (1/11/2021), legislator yang lekat dengan sapaan Diana Sasa ini sowan ke KH Burhanuddin Amin, pengasuh kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fattah, Kikil, Arjosari, Kabupaten Pacitan.

Nah, di hari yang sama, dia juga sempat silaturahmi ke Pondok Pesantren Al Mardliyyah di Desa Kradenan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo.

Sebagai wakil rakyat, jelas Diana Sasa, bersilaturahmi kepada ulama merupakan salah satu cara menjaga istiqomah dalam menjalankan tugas, dan tidak mengkhianati amanah rakyat.

“Agar tetap bisa menjaga hati dan pikiran di jalan yang lurus, tidak mengkhianati amanah rakyat. Salah satunya bersilaturahmi dengan ulama, biar saya ingat,” bebernya.

Saat sowan ke Pesantren Al Mardliyyah, pegiat literasi ini disambut takzim para santri putra-putri, dan pengurus ponpes. Layaknya keluarga, Diana Sasa disambut dan dijamu penuh kehangatan.

Menurutnya, pengasuh Ponpes Al Mardliyyah adalah teman pengajian ayahnya, dan dia merasa banyak dibantu saat pencalegan lalu.

Baca juga: Pengasuh Al-Fattah Kikil Ingin Diana Sasa Jadi Aspirator Pesantren

Menurutnya, pengasuh Ponpes Al Mardliyyah dulu adalah gurunya mengaji, dan dia merasa banyak dibantu.

Usai berbincang-bincang dan bersenda gurau, Diana Sasa berkeliling melihat masjid di belakang pondok. Masjid yang usai direnovasi menjadi semakin elok itu merupakan masjid bersejarah yang telah berumur sekitar 1.600 tahun.

Dia pun menyempatkan shalat dan berdoa di masjid tua itu. “Saya juga membuka pintu bila pondok ingin mengajukan proposal bagi pengembangan fisik pesantren,” pungkasnya. (jrs/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Warga Keluhkan Mafia Pertanian, Komisi B DPRD Tulungagung Bakal Perketat Pengawasan

TULUNGAGUNG – Komisi B DPRD Kabupaten Tulungagung siap memperketat pengawasan terkait adanya keluhan masyarakat ...
KRONIK

Depo Sampah Telang Dikeluhkan Warga, Bupati Lukman Gerak Cepat Lakukan Ini

BANGKALAN – Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, meninjau langsung kondisi depo sampah di pinggir Jalan Raya Telang, ...
EKSEKUTIF

Optimalkan Pelayanan Masyarakat, Mas Ipin Lantik 992 ASN Kabupaten Trenggalek

TRENGGALEK – Bupati TmMochamad Nur Arifin melantik 992 orang aparatur sipil negara (ASN) Kabupaten Trenggalek ...
KRONIK

Banyuwangi akan Bangun 3 Fasilitas Pengolahan Sampah Berkapasitas 260 Ton, Didukung Austri dan UEA

BANYUWANGI – Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi dalam melakukan pengolahan sampah secara sirkular ...
SEMENTARA ITU...

Candra: Cagar Budaya di Jember Butuh Perlindungan

JEMBER – Ketua Komisi B DPRD Jember, Candra Ary Fianto berharap Pemerintah Kabupaten Jember dapat melestarikan ...
EKSEKUTIF

Ini Alasan Eri Cahyadi Haramkan Sekolah Negeri di Surabaya Gelar Wisata-Wisuda

SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi kembali menegaskan larangan menggelar wisuda maupun wisata akhir sekolah, ...