SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Surabaya Khusnul Khotimah mendapat kejutan dari seorang ibu yang menggunakan kursi roda, saat melakukan reses di Kelurahan Perak Utara, Kecamatan Pabean Cantian, Rabu (20/10/2021) malam lalu.
Di sela berlangsungnya reses, sang ibu menghampiri Ning Kaka, sapaan akrab Khusnul Khotimah, dan memberikan hadiah kepadanya. Sang ibu tersebut menyampaikan terima kasih kepada Ning Kaka, karena sudah dibantu kursi roda.
“Dia menyampaikan terima kasih, karena setelah mendapat kursi roda, beliau sudah tidak merepotkan keluarganya lagi jika ingin beraktivitas,” beber Khusnul Khotimah, Kamis (21/10/2021).
Baca juga: Jelang Pemberian Beasiswa bagi Pelajar SMA/SMK/Santri, Khusnul Dorong Pemkot Bentuk Call Center
Sementara, saat reses, Ketua Komisi D DPRD Surabaya ini tanpa meninggalkan protokol kesehatan (prokes) ketat, berbaur dan berdialog langsung dengan warga.
Pada kesempatan reses itu, dirinya disambati warga soal fasilitas pendidikan khususnya SMP di Kecamatan Pabean Cantian. Dengan jumlah penduduk mencapai 83.865 jiwa lebih, hanya ada satu SMP negeri, yaitu SMPN 7 di Jalan Tanjung Sadari.
“Menurut warga, di Pabean Cantian hanya ada satu SMP negeri dan delapan SMP swasta. Jelas sekolah-sekolah tersebut tidak mampu menampung siswa lulusan SD yang ingin masuk SMP negeri. Bahkan di kecamatan ini juga tidak ada SMA negerinya,” ungkapnya.
Da menambahkan, bahwa banyak pelajar yang lulus SD di sana harus keluar wilayah kecamatannya jika ingin masuk SMP negeri. Namun persentasenya sangat kecil karena sekolah menerapkan zonasi. Sehingga mau tidak mau harus masuk SMP swasta.
Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini juga memastikan soal turunnya bantuan pangan non tunai (BPNT) kepada warga setempat.
Warga tersebut menuturkan bahwa masih banyak yang menunggu cairnya BPNT, karena bantuan tersebut dangat meringankan kebutuhan sehari-hari warga, khususnya selama pandemi Covid-19.
Menutup reses di Pabean Cantian, Ning Kaka berjanji akan menyampaikan aspirasi warga yang sudah diterimanya kepada Pemkot Surabaya, dan menjadikannya bahan untuk rapat bersama agar bisa segera ditindaklanjuti.
“Saya juga berharap petugas yang ada di kelurahan agar lebih proaktif terhadap urusan sosial yang terjadi di masyarakat. Jangan sampai warga ada yang tidak terdaftar dalam data MBR (masyarakat berpenghasilan rendah), padahal mereka sangat layak untuk masuk agar mendapat intervensi dari pemerintah,” harap Khusnul. (yols/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS