MALANG – Bupati Malang, HM Sanusi bakal menaikkan insentif bagi guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada tahun 2022, sebesar Rp. 2 juta.
Sanusi mengutarakan, hal tersebut dapat terealisasi dengan catatan, pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Malang mencapai target sebesar Rp 1 triliun. Sehingga pemerintah mampu mengalokasikan anggaran untuk peningkatan kesejahteraan guru PAUD.
“Saya minta kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk menambah insentif guru PAUD semula dari Rp 1 juta menjadi Rp. 2 juta di tahun 2022,” kata Sanusi di Malang, Selasa(19/10/2021).
Sanusi menilai pendidikan anak usia dini memiliki peranan yang penting untuk membentuk karakter dasar anak. Jika karakter yang ditanamkan baik, maka hasilnya akan membentuk seorang pribadi yang berkarakter baik dan kuat.
Pihaknya menyadari pentingnya keberadaan PAUD, bahkan sebelumnya, pada tahun 2020 Pemerintah Kabupaten Malang telah meluncurkan dana BOSKab/BOSDa PAUD serta mengadakan pendidikan dan pelatihan dasar bagi hampir 2500 guru.
Saat ini, di Kabupaten Malang progres untuk pembinaan PAUD berdasar hasil pemetaan mutu akhir tahun 2020-2021 sudah lebih dari 80% lembaga paud kategori A (sangat baik) dan selebihnya sedang dalam proses akreditasi.
“Maka tidak berlebihan jika Pemerintah perlu memperhatikan kelangsungan PAUD si Kabupaten Malang, agar terbentuk karakter dan akhlaq seperti yang kita cita-citakan sesuai visi Malang Makmur,” terangnya.
Dia berharap, melalui PAUD mampu mencetak generasi penerus yang mengedepankal nilai-nilai keagamaan, sopan santun, Pancasila dan akhlakul karimah.
“Lewat perubahan zaman yang semakin cepat guru PAUD harus berani berubah, tanggap, Kritis, dan kreatif sehingga akan tercipta pendidikan PAUD berkualitas,” tandas Abah Sanusi.
Hal ini, sebagai bentuk upaya Pemkab Malang untuk mendorong kesadaran dan partisipasi seluruh lapisan masyarakat untuk menghadirkan layanan PAUD yang berkualitas.
Juga sekaligus mengupayakan pembinaan dan pemerataan PAUD di wilayah Kabupaten Malang yang saat ini sudah mencapai 1663 unit. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS