SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi minta camat dan lurah yang baru dilantik pada Jumat (1/10/2021) lalu, untuk selalu turun dan menemui masyarakat.
Bahkan, kepada para lurah diminta untuk sering-sering turun ke RW-RW di wilayahnya masing-masing. Hal ini penting untuk menyerap aspirasi dari masyarakat Surabaya.
“Insya Allah nanti saya akan ngantor di kelurahan lagi. Kalau saya ngantor di kelurahan berarti Pak Lurah harus sudah tahu berbagai masalah di setiap RW di wilayahnya. Jadi, ayo turun, dekat dengan masyarakat. Jangan biasakan menjadi pejabat yang hanya duduk di belakang meja,” tandas Eri Cahyadi, kemarin.
Ke depan, dia memastikan semua pelayanan warga harus sudah berhenti di tingkat kelurahan. Bahkan, Eri juga minta beberapa dinas segera menerjunkan stafnya di tingkat kelurahan, supaya pelayanan kepada masyarakat bisa segera berhenti di tingkat kelurahan.
“Jadi, tolong segera dicari apa saja yang dibutuhkan untuk bisa melakukan percepatan-percepatan, lalu segera usulkan,” kata dia.
Di depan lurah dan wali kota kader PDI Perjuangan ini juga menyampaikan, pada malam hari masih terbiasa keliling di berbagai sudut Kota Surabaya.

Pada saat keliling itu, ungkapnya, masih menemui beberapa pedagang dan warga yang tidak jaga jarak dan kurang mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker.
“Nah, kalau ada yang seperti itu, tolong jangan diobrak, tapi diedukasi dan diberi tahu supaya selalu menjaga protokol kesehatan, karena saat ini pandemi Covid-19 belum berakhir. Mari bersama-sama menyejahterakan warga Kota Surabaya,” ajaknya.
Terkait ini, pada Senin (4/10/2021), Eri Cahyadi mengumpulkan dan memberi pengarahan khusus kepada camat, lurah, dan sekretaris kecamatan (sekcam/carik) yang baru dilantik. Pengarahan khusus itu digelar di ruang sidang wali kota Surabaya .
Pihaknya sengaja mengumpulkan camat, lurah, dan sekcam yang baru dilantik supaya mereka bisa mengikuti perubahan-perubahan yang sangat cepat yang ada di wilayah masing-masing. Makanya, dia pun minta para pejabat di tingkat kecamatan dan kelurahan untuk langsung bekerja usai dilantik.
“Saya ingin panjenengan semua bekerja dengan hati, bukan karena perintah saya. Tolong cintai pekerjaan panjenengan, sehingga empati nanti akan muncul dengan sendirinya. Tolong selalu dekat dengan warga untuk memberikan pelayanan yang terbaik,” tuturnya.
Eri pun memastikan bahwa posisi di kelurahan dan kecamatan bukan orang-orang buangan, tapi mereka adalah orang-orang pilihan yang memang dalam hasil asesmennya memungkinkan untuk menjabat camat, lurah dan sekcam.
Dia juga yakin bahwa pejabat yang baru dilantik itu akan menunjukkan perubahan-perubahan yang lebih baik lagi ke depan.

“Saya berharap panjenengan bisa menjadi pioner-pioner perubahan. Panjenengan harus bisa membuktikan bahwa saat ini kelurahan dan kecamatan adalah kumpulan orang-orang hebat,” ujarnya.
Oleh karena itu, ketika di awal-awal bekerja di kelurahan atau kecamatan, Eri minta untuk menginventarisir berbagai masalah yang ada di wilayah itu, mulai dari masalah stunting, genangan air, dan berbagai masalah lainnya. ‘
Selanjutnya, dia minta untuk segera menyelesaikan masalah-masalah tersebut. “Pelajari masalah-masalah itu lalu tolong segera selesaikan,” tegasnya.
Apabila menemukan kendala dalam menyelesaikan masalah, Eri minta untuk berdiskusi dengan sesama lurah. Jika tidak bisa menemukan solusi maka harus meminta pertolongan dan saran dari camat.
Namun jika tidak bisa diselesaikan lagi, dia minta untuk segera berkoordinasi dengan kabag pemerintahan, kepala dinas, hingga para asisten, supaya didampingi oleh jajaran samping.
“Nah, beginilah sistem birokrasi yang sebenarnya. Ke depan, saya ingin seperti itu, sehingga semua masalah bisa segera diselesaikan,” papar Eri. (yols/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS