PONOROGO – Kabar duka datang dari orang nomor 1 di Kabupaten Ponorogo, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko. Hj. Suyatun, ibunda Sugiri, dikabarkan wafat pada Senin (20/9/2021) pukul 03.00 dini hari. Ibu dari 7 anak tersebut menghembuskan napas terakhirnya di RSUD Dr. Hardjono Ponorogo.
“Innalillahi wa innaillaihi Rojiun. Semoga Almarhumah Ibunda Bapak Sugiri Sancoko husnul khotimah, diampuni segala dosa dan khilafnya, diterima segala amal ibadahnya, dilapangkan diterangkan kuburnya dan mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT. Keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan keikhalasan. Aamiin ya Robbal Alamiin,” ujar Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita melalui pesan grup WhatsApp.
Jenazah almarhumah diberangkatkan dari rumah duka di Desa Gelang Kulon, Kecamatan Sampung, Ponorogo, pada Senin (20/9/2021) pagi. Pada pelepasan jenazah itu turut hadir Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita, Kapolres, Dandim, Sekda dan sejumlah pejabat Pemkab Ponorogo.
Sekda Kabupaten Ponorogo, Agus Pramono, yang mewakili keluarga Sugiri Sancoko menyampaikan permintaan maaf bila almarhumah yang merupakan perempuan luar biasa itu mempunyai kesalahan. Eyang dengan 23 cucu sekaligus 13 cicit itu dikenal dengan sosok yang baik dan sangat luar biasa.
“Kami mewakili keluarga bapak Bupati mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya atas wafatnya beliau. Beliau ini adalah sosok ibu, sosok kepala keluarga yang sudah mendarmabaktikan kehidupan beliau. Terbukti bahwa beliau bisa menghantarkan putra-putrinya ke tempat di mana mereka harus mengabdi pada bangsa dan negara. Salah satunya, alhamdulilah putra beliau Bapak Sugiri Sancoko menjabat jadi Bupati. Saya yakini pasti ada tirakat yang beliau jalankan. Kita yang hidup bisa mengambil contoh dan hikmah. Semoga ini membekali semuanya untuk mengabdi pada masyarakat,” tutur Agus.
“Sekali lagi apabila ada kesalahan Ibu Hj. Suyatun, kami menghaturkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Apabila ada hal-hal yang belum diselesaikan beliau semasa hidup, kami minta dengan hormat, dengan kesadaran yang tinggi, kami bisa menerima dari bapak ibu sekalian. Semoga apa yang menjadi amalnya diterima di sisi Allah SWT,” pungkasnya.
Almarhumah dimakamkan di Astana Gunung Bungkus Gelang Kulon Sampung, yang tidak jauh dari kediaman almarhumah. Pelepasan jenazah dengan doa dipimpin oleh Suriah PCNU Ponorogo, KH. Solekhan Al-Hafidz, diiringi oleh keluarga, Forkopimda dan sejumlah pejabat serta kerabat menuju pemakaman dengan berjalan kaki. Nampak Bupati Sugiri berada di sisi kiri ikut memanggul keranda ibunya menuju liang lahat.
Selain itu, momen saat Sugiri meminta restu kepada ibunya dengan dicium keningnya saat akan berangkat mendaftar ke KPU sebagai calon bupati, menjadi viral. Pada foto berwana hitam putih tersebutlah Sugiri menyampaikan kabar duka atas wafatnya sang ibunda. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS