MALANG – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur Daniel Rohi mengatakan, di tengah kondisi pandemi Covid-19, sektor industri pengolahan susu dan peternak sapi perah merupakan sektor perekonomian yang tangguh. Karena mampu bertahan bahkan cenderung meningkat produksinya.
Menurutnya, di saat aktivitas ekonomi sektor usaha lainnya cenderung menurun, hal tersebut tidak dirasakan para peternak sapi perah di Dusun Brau, Desa Gunung Sari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Saat pandemi, kata Daniel, terjadi peningkatan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat, dengan mengonsumsi makanan untuk meningkatkan imunitas tubuh. Sehingga kebutuhan akan susu untuk bahan konsumsi dan minuman juga meningkat.
“Kelompok peternak sapi perah tergolong masyarakat tangguh, yakni tidak merasakan merosotnya perekonomian akibat terdampak Covid-19. Bahkan terus meningkat permintaannya,” beber Daniel Rohi di Kota Malang, Senin (30/8/2021).
Dusun Brau sendiri, lanjut dia, merupakan sentra peternak susu sapi yang ada di wilayah Malang Raya. Beternak sapi perah, merupakan pekerjaan yang sudah dilakukan secara turun-temurun di Desa Brau oleh masing-masing penduduk yang berjumlah 190 kepala keluarga dan jumlah sapi mencapai 350 ekor.

“Di sana setiap harinya produksi susu 5000 liter. Warga semuanya punya sapi perah dengan produksi 20 liter per harinya. Peternak sapi di sana juga telah melakukan diversifikasi pakan sehingga bisa menekan mahalnya pakan sapi perah,” terangnya.
Selama berdiskusi dan berdialog dengan para peternak yang bergabung dalam Koperasi Margo Makmur Mandiri yang diketuai Mohamad Munir, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini juga mendukung upaya koperasi untuk mengembangkan produksi susu yang variatif menjadi olahan-olahan lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Salah satunya mengolah hasil susu yang diproduksi menjadi keju organik. “Apalagi saat ini pemenuhan keju organik hampir 80 % adalah impor. Ini peluang sekali bagi peternak susu di Jatim untuk memperbanyak jumlah sapi perah untuk memproduksi susu yang pasarnya mencapai 80%,” ujarnya.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas produksi susu dan pengolahannya, dia berharap Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Peternakan mampu memberikan bantuan modal, peralatan, dan pembinaan kepada warga Dusun Brau.
Sehingga peternak sapi di Dusun Brau, selain menghasilkan susu dengan kualitas yang baik, juga dapat mulai memproduksi diversifikasi produk susu lainnya.
“Diversifikasi produk susu menjadi keju itu membutuhkan pembinaan dari pemerintah agar nantinya bisa bersaing dengan produk impor yang mendominasi pasar dalam negeri,” pungkas anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur tersebut. (ace/pr)











