SURABAYA – DPD PDI Perjuangan Jawa Timur menggelar rapat koordinasi secara daring, Sabtu (28/8/2021). Rakor diikuti para kader dari tiga pilar partai, yakni kepala dan wakil kepala daerah, pimpinan DPRD kabupaten dan kota, serta Ketua DPC kabupaten dan kota se-Jawa Timur.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Kusnadi SH MHum dalam pidatonya memaparkan berbagai penanganan dan dampak pandemi Covid-19 di Jawa Timur. Untuk vaksinasi, hingga 27 Agustus 2021, dari total target vaksinasi sebanyak 31 juta terealisasi 9 juta atau setara 29,11% untuk dosis pertama dan 5 juta atau setara 16,47% untuk dosis kedua.
Di sisi lain, Kusnadi menjelaskan, dari pelaksanaan vaksinasi itu memunculkan probem-problem mulai dari dosis vaksin yang habis hingga sejumlah tenaga kesehatan yang terpapar virus.
“Meledaknya angka covid-19 membuat nakes juga terpapar sehingga vaksinasi-pun terhambat. Target 70% dari 31 juta belum bisa kita perkirakan kapan kita bisa memperolehnya.”
Pagebluk juga menimbulkan berbagai dampak ekonomi. Menurut Kusnadi, pandemi covid-19 juga mengacaukan sistem keuangan pemerintah. “Akibat pandemi Covid-19 yang sudah kita jalani satu tahun lebih ini, banyak muncul orang miskin baru, pengangguran baru, hingga yatim piatu di Provinsi Jawa Timur.”
Kusnadi mengungkapkan, ada sekitar 9 ribu pasangan suami istri di Jawa Timur yang meninggal dunia. “Jika setidaknya setiap keluarga punya 2 anak, berarti ada 18 ribu anak yatim piatu.”
Maka dari itu, cetus Kusnadi, “Sebagai partai pemerintah, saat ini kita harus bergotong royong memberikan bantuan untuk meringankan beban masyarakat. Pengendalian Covid-19 tidak bisa dilakukan secara terpisah, harus terpadu. Tidak bisa hanya dilakukan oleh satu dua pihak saja.”
Sejumlah kader partai di posisi eksekutif maupun legislatif tingkat pusat memberikan masukan dalam rakor tersebut. Diantaranya Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Anggota DPR RI MH Said Abdullah. Mantan bupati Ngawi sekaligus Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Ir Budi Sulistyono juga memberikan berbagai masukan pada rakor tersebut. (sani/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS