BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi memborong sejumlah penghargaan bergengsi dalam Trisakti Tourism Award 2021 yang digelar DPP PDI Perjuangan secara hybrid di Jakarta. Banyuwangi meraih empat trofi dari enam kategori penghargaan yang diberikan.
Penghargaan pertama yang diterima Banyuwangi adalah “Special Recognition” sebagai daerah berkomitmen tinggi untuk mengembangkan pariwisata. Dalam kategori ini, Cagar Biosfer Blambangan menjadi penilaian penting para dewan juri.
“Penghargaan ini menjadi kado bagi teman-teman pegiat pariwisata di Banyuwangi. Khususnya bagi pengelola desa wisata. Semoga ini bisa menjadi penyemangat untuk bisa bangkit di tengah pandemi,” ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dilansir dari situs resmi pemkab, banyuwangikab.go.id, Jumat (27/8/2021).
Selain penghargaan Special Recognition, Banyuwangi juga meraih juara pertama untuk kategori Desa Wisata Alam. Desa Tamansari, Kecamatan Licin, menjadi andalan bumi Blambangan.
Indahnya Kawah Ijen dan perkampungan di lereng pegunungan menjadi suguhan utamanya.
Banyuwangi juga meraih juara II untuk dua kategori sekaligus. Yakni, Desa Wisata Budaya yang diraih Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, dengan berbagai kekayaan budaya Suku Osing; dan Desa Wisata Kreatif untuk Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo dengan Bangsring Underwater-nya.
Ketua Dewan Juri Prof Sapta Niswandar menyebutkan, penghargaan ini melalui proses penjurian yang ketat dengan jajaran dewan juri yang terdiri atas para praktisi dan akademisi lintas bidang.
“Ada tiga hal yang menjadi unsur penilaian. Mulai aksesibilitas, sumber daya manusianya hingga bagaimana budaya digerakkan,” ungkap Ketua Tourism Forum yang juga Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2011-2014 itu.
Para peserta juga harus mengikuti seleksi dari ratusan nominator dari seluruh Indonesia. “Tidak kurang dari 242 peserta yang mendaftar dalam Trisakti Tourism Award tahun ini. Meningkat 400 persen lebih dari penyelenggaraan sebelumnya,” terang Ketua Panitia Trisakti Tourism Award, Wiryanti Sukamdani.
Trisakti Tourism Award sendiri merupakan acara tahunan yang digelar DPP PDI Perjuangan. Hal ini sebagai bagian dari upaya membumikan ajaran Trisakti Bung Karno dalam berbagai bidang.
“Implementasi Trisakti ini sama halnya dengan Pancasila. Bagaimana kita bisa berdaulat di dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan,” ungkap Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, Kamis (26/8).
Lebih lanjut Megawati juga mengungkapkan pentingnya peranan desa dalam mentransformasikan nilai-nilai Trisakti tersebut.
“Desa harus menjadi sejahtera. Untuk bisa mewujudkan kesejahteraan itu, semuanya harus bergotong royong. Pemimpin harus mengetahui permasalahan di desa. Turun langsung. Tanya kenapa ada masalah di desa. Lalu, selesaikan,” terang Presiden ke-5 RI itu.
Megawati mencontohkan langkah yang dilakukan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Menurutnya, langkah Ipuk dalam program bupati berkantor di desa adalah bagian dari upaya mengembangkan desa.
“Begitu jadi (dilantik), langsung mencurahkan perhatiannya pada desa. Penanganan masalah langsung ke desa. Dia berkantor di situ. Ini bisa ditiru,” pungkasnya. (ryo/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS