LAMONGAN – DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lamongan membentuk organisasi sayap Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) di kantor DPC lamongan.
Menurut Wakil Ketua Bidang Keagamaan dan Kepercayaan terhadap Tuhan YME DPC Lamongan, Husen SAg MPd, Kamis (26/8/2021), pembentukan Bamusi serta perencanaan agenda kerja dilaksanakan Rabu (25/8). Sebagai Ketua PC Bamusi Lamongan yakni Mulyono Taufiq SPd.I.
“Dibentuknya Pengurus Cabang Bamusi Lamongan adalah sebagai harakah (gerakan) dan dakwah para kader dan simpatisan PDI Perjuangan yang notabene umat Islam di Lamongan adalah mayoritas”, kata Husen.
Secara khusus, lanjut Husen, tugas dan misi yang diemban adalah menyajikan Islam yang Rahmatan Lil ‘alamin. Yakni tampilan Islam Nusantara yang berkemajuan. Islam yang toleran ditengah kemajemukan ummat tidak tatharuf (ekstrim). Islam yang menselaraskan nilai-nilai Pancasila 1 Juni 1945, sehingga pemeluk Islam yang tetap bisa menjalankan syariatnya dengan tetap mengadaptasi budaya nusantara.
“Selama ini masih ada pihak yang mendikotomi antara Pancasila versus Islam. Padahal Islam adalah ideologi beragama umat Muslim, sementara Pancasila adalah Ideologi bernegara dan berbangsa,” terang Husen.
“Karena itu menurut sudut pandang kami, ini kenapa harus Bamusi, ya karena merupakan kebutuhan mendesak bagaimana memberikan pemahaman kepada masyarakat,” katanya.
Selain itu, lanjut dia, masih ada kelompok masyarakat yang beranggapan PDI Perjuangan menganut pemahaman yang keliru. “Jadi tidak benar kalau ajaran PDI Perjuangan itu komunis, karena kita diwajibkan beragama, tidak pula kita libelaris karena kita diwajibkan gotong royong dalam sosial kemasyarakan”, ucapnya.
Maka Bamusi Lamongan dengan Ketua Mulyono Taufiq SPd.I memiliki peran penting dalam kerja organisasi ke depan, khususnya memberikan pendampingan sosial dan keagamaan yang dipadupadankan dengan program partai yakni demi terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
“Bamusi harus bisa tampil ke publik, memahamkan Islam yang Indonesia berjiwa Pancasila dalam satu tarikan nafas, sehingga Islam kita tidak sekadar jargon dan simbolik semata,” pungkasnya. (ak/hs)











