SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi memastikan hak-hak anak Surabaya yang ditinggalkan orang tuanya karena dampak Covid-19, terpenuhi.
“Inilah waktunya meletakkan egoisme, meletakkan jabatan, meletakkan kelompok-kelompok agar bisa bergotong royong untuk membantu masa depan mereka,” kata Eri usai mengunjungi beberapa kediaman mereka, Sabtu (21/8/2021).
Kunjungan Eri Ketua tersebut ditemani Ketua PKK Surabaya Rini Indriyani dan pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya Antik Sugiharti.
Di sela kunjungannya, bersama Ketua Tim Penggerak PKK, dia menyempatkan diri untuk mengobrol, dan memberikan semangat kepada anak-anak itu. Bahkan, Eri juga memberikan bingkisan berupa jajanan, mainan, tas sekolah, dan alat tulis.
Di salah satu rumah yang dikunjungi, Eri dan Rini Indriyani terlihat bercengkrama dan bermain dengan Elen, yang berusia tiga tahun. Elen yang mendapatkan bingkisan berupa mainan pun sangat antusias memainkannya bersama Eri.
Menariknya, Elen mahir berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Sehingga saat bermain, mereka berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris. Sebelum meninggalkan kediaman Elen, Eri Cahyadi pun memeluk anak itu dengan hangat.
Menurut Eri, kunjungannya tersebut untuk memastikan langsung kondisi mereka pascaditinggalkan orangtuanya. Harapannya, Pemerintah Kota Surabaya dapat memberikan intervensi yang sesuai untuk masa depan anak-anak tersebut.

Kader PDI Perjuangan ini menyebut, sesuai data yang dimiliki Pemkot Surabaya, ada sekitar 1.400 keluarga yang meninggal karena terdampak Covid-19.
Dari jumlah tersebut, sekitar 600-an keluarga sudah disurvei DP5A, sedangkan sisanya, hingga saat ini pemkot masih terus melakukan pendataan.
“Kami masih hitung berapa jumlah anaknya dari data 1.400 keluarga tadi. Dari situ kami bisa memetakan berapa yang masih SD, SMP, dan SMA,” kata Eri.
Sementara itu, kepada warga yang belum disurvei pemkot, dia berpesan agar mereka melaporkannya ke DP5A. Juga, bisa melalui lurah maupun camat di wilayahnya masing-masing untuk segera didata.
“Kesejahteraan warga merupakan yang utama bagi saya. Sekarang waktunya Surabaya sejahtera,” kata dia.
Plt Kepala DP5A Surabaya Antik Sugiharti menjelaskan, bahwa pemkot akan memastikan hak-hak anak-anak itu terpenuhi, seperti hak pendidikan, hak pengasuhan, dan hak kesehatan.
Ia mengatakan, jika ada warga Surabaya yang ingin membantu dan bahkan ingin menjadi orang tua asuh untuk anak-anak itu, mereka dapat langsung ke kantor DP5A, menghubungi call center 112. “Mereka juga bisa menghubungi hotline kami di nomor 08113345303,” ujarnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS