Jumat
18 April 2025 | 5 : 57

Hasto: Kita Heboh Karena Peringatan Joe Biden, Padahal Bu Mega Sudah Ingatkan Sejak 2015

pdip-jatim-dpp-sistem-peringatan-dini-040821-1

JAKARTA – DPP PDI Perjuangan melaunching Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Geo-Hidrometeorologi. Peluncuran ini dilakukan di tengah kehebohan publik atas peringatan dari Presiden AS Joe Biden yang memperingatkan potensi tenggelamnya Jakarta akibat perubahan iklim global.

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa sebenarnya peringatan untuk DKI Jakarta sudah sejak beberapa tahun lalu terus disuarakan Ketua Umum PDIP yang juga Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.

“Kemarin ketika Joe Biden prediksi Jakarta akan tenggelam tiba-tiba semua ribut. Padahal dari kronologis, Ibu Mega sejak awal sudah ingatkan hal itu,” kata Hasto Kristiyanto, saat launching acara secara virtual dari kantor DPP PDI Perjuangan di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (4/8/2021).

Di acara itu, hadir Megawati Soekarnoputri dan Hasto, beserta jajaran DPP lainnya. Seperti Djarot Saiful Hidayat, Komarudin Watubun, Ribka Tjiptaning, Sadarestuwati, dan Sukur Nababan. Secara virtual hadir Eriko Sotarduga, Mindo Sianipar, Sri Rahayu, Utut Adianto, Hamka Haq, Rudianto Tjen, Ahmad Basarah, Yanti Sukamdani, dan Yasonna Laoly.

Turut hadir Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dan Kepala BNPP Marsekal Madya Henri Alfiandi

Hasto mengatakan atas arahan Megawati, DPP PDIP sudah mengirim surat resmi kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Isinya mengingatkan agar Jakarta bersiap-siap ketika ada bencana yang datang. “Dan kita harus melakukan mitigasi karena kita berada di wilayah cincin api (ring of fire) Pasifik,” ujarnya.

Dia mengingatkan, pada 2015, Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan melaksanakan pelatihan bersama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan yang dikenal juga sebagai Basarnas.

Saat itu, Megawati minta agar PDIP membangun batalion khusus yang siap turun ke wilayah bencana, dan bekerja tanpa memperhatikan latar belakang pilihan politik masyarakat terdampak.

Selain itu, Megawati sampai menyampaikan persetujuan pemindahan ibukota. Alasannya, karena Jakarta tak terlihat menyiapkan perencanaan dan persiapan mitigasi bangunan dan berbagai upaya penanggulangan bencana.

Pada 2018, Megawati mengkhawatirkan wilayah DKI Jakarta yang tidak serta-merta  aman dari bencana.

Apalagi letak Jakarta tak  jauh dari Selat Sunda, tempat Gunung Krakatau yang dikenal aktif. Jakarta juga punya  banyak gedung tinggi yang harus dipastikan memiliki sistem anti gempa.

Pada 2019, kembali Megawati mengingatkan bahwa Jakarta  dibayangi oleh gempa megathrust.

“Inilah bukti kronologis bagaimana Ibu Mega menaruh perhatian besar. Inilah tacit knowledge kepemimpinan strategis beliau. Tak Heran Unhan memberi gelar profesor kepada Ibu Mega. Karena kepemimpinan beliau visioner dan strategis,” beber Hasto.

Kesadaran soal bencana dan mitigasinya, lanjut Hasto, harus dipersiapkan. Itulah salah satu alasan mengapa partainya menggelar launching sistem peringatan dini ini.

“Kami ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang mendukung pelatihan mitigasi berjalan dengan baik. Akan diresmikan Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Geo-Hidrometeorologi,” kata Hasto.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati yang hadir di acara itu, juga mengakui bahwa pihaknya mendukung peringatan dari Megawati agar budaya kesiapsiagaan menghadapi bencana segera dibangun. Sebab selain berada di wilayah ring of fire, Indonesia juga berada di wilayah tumbukan lempeng tektonik.

Itu sebabnya pulau-pulau di Indonesia berbentuk unik. Misalnya Pulau Sulawesi yang bentuknya seperti huruf K. Ini disebabkan oleh wilayah Indonesia yang berada di wilayah tumbukan lempeng tiga arah.

Sejak SD, anak Indonesia diajari bahwa negara berada di antara dua samudra dan dua benua.

Hal ini ternyata menjadi penyebab fenomena iklim dan cuaca Indonesia yang berbeda dengan daratan Amerika, Eropa, dan Australia. Akibatnya, cuaca di Indonesia cepat berubah, dinamis, sehingga terdampak perubahan iklim global.

Ada pulau yang rentan terkena perubahan muka air laut, dan karena wilayah maritim, suhu muka air laut kita mudah mengalami pemanasan. Hari ini, suhu muka air laut Indonesia lebih hangat dari normal.

“Inilah berdampak seperti prediksi BMKG, kemarau kali ini akan relatif lebih basah dari normalnya. Maka ada sebagian wilayah di Nusa Tenggara kekeringan, di wilayah utara ada banjir longsor, dan ada wilayah alami gempa bumi,” kata Dwikorita.

Aktivitas kegempaan juga meningkat. Ada peningkatan kejadian cuaca ekstrem yang semakin tinggi, intensitas dan frekuensinya semakin tinggi. Ujungnya, terjadi kerentanan resiko di wilayah kita jadi meningkat.

“Makanya kita mendukung dibangun sistem peringatan dini ini,” tegas Dwikorita. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Atasi Penyebab Banjir, Bupati Sugiri Tinjau Normalisasi Dam dan Drainase

PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, melakukan peninjauan ke sejumlah titik perbaikan penanggulangan banjir ...
EKSEKUTIF

Delapan Kali Raih WTP, Bupati Fauzi: Setiap Rupiah Uang Rakyat Harus Dikelola dengan Tanggung Jawab

SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menorehkan prestasi membanggakan dalam pengelolaan keuangan daerah. ...
LEGISLATIF

Kesejahteraan Guru Madrasah Terabaikan, Fraksi PDIP DPRD Jember Siap Pasang Badan!

JEMBER – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Jember siap menjadi garda depan pelindung hak-hak guru madrasah. ...
KRONIK

Tampung Keluhan Petani, Sonny Harap Bulog Tanggung Jawab dan Gerak Cepat

BANYUWANGI – Menyikapi keluhan petani Banyuwangi yang kesulitan menjual gabah ke Bulog, anggota Komisi IV DPR RI, ...
SEMENTARA ITU...

Serahkan Dana Hibah 2025, Ning Ita Tekankan Transparansi dan Kepatuhan Regulasi

MOJOKERTO – Wali Kota Ika Puspitasari mensosialisasikan Paket Regulasi dan Penyerahan Simbolis kepada lembaga ...
KRONIK

Bupati Ipuk Minta Kades Optimalkan DD dan ADD untuk Pembangunan Desa

BANYUWANGI – Di tengah efiensi anggaran pemerintah pusat, Anggaran Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) tidak ...