SURABAYA – Puluhan pendukung Jokowi-JK di Surabaya yang mencukur gundul rambutnya pada 9 Juli lalu menyatakan tidak lagi cukur rambut usai penetapan hasil rekapitulasi suara oleh KPU Pusat, Selasa (22/7/2014) malam.
Puluhan pria berkepala gundul berjajar di tiga deret kursi bagian depan di gedung serba guna DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, jam 21.30. Mereka tengah menyaksikan layar kaca yang menayangkan penetapan pasangan presiden-wakil presiden terpilih oleh KPU Pusat.
“Menetapkan pasangan Ir H Joko Widodo-M Jusuf Kalla sebagai calon presiden-calon wakil presiden terpilih. Dok dok dok!” palu diketuk Ketua KPU Pusat, Husni Kamil Manik, menjadi tanda pasangan Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden 2014-2019. “Horee.. Hidup Jokowi-JK,” teriak para pendukung bergemuruh.
Meski Jokowi-JK resmi dinyatakan sebagai pemenang, puluhan pria ini menyatakan tidak lagi cukur gundul. “He he he. Ikut kesepakatan teman-teman saja. Kalau mau cukur rambut lagi ya monggo,” jawab Mamat, warga asal Jombang yang berdomisili di Surabaya, ditanya apakah akan mencukur lagi rambutnya.
Boinah, perempuan pemilik warung di depan DPD Jatim, nampak kebingungan disodori pertanyaan serupa. Ia hanya mengelus topi yang menutup kepala pelontosnya.
Lelaki lainnya, Bowo, senada dengan Mamat. Kalau harus cukur rambut, harus disediakan gunting khusus. “Harus pakai gunting suru,” katanya.
Sebab, kata Bowo, para pendukung seperti dirinya, Mamat, Boinah dan tiga puluhan pendukung lainnya yang cukur gundul pada 9 Juli lalu, rambutnya belum tumbuh. “Belum ada yang satu centimeter,” katanya.
Puluhan lelaki dan satu orang perempuan ini memangkas habis rambutnya di hari H pilpres lalu. Saat itu, potong rambut dilakukan lantaran hasil real quick count tim Jokowi-JK dan sejumlah lembaga survei yang menggelar quick count menyatakan raihan suara Jokowi-JK unggul atas Prabowo-Hatta. (her)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS