JAKARTA – Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan, seluruh kader Partainya bakal memberikan dukungan total kepada 212 calon kepala daerah (Cakada) yang diusung PDIP di Pilkada 2020, dimana 184 di antaranya adalah non-kader.
“Kami berikan dukungan total, dukungan dengan penuh kedisiplinan, dukungan yang diambil melalui sebuah proses kajian yang panjang dan akhirnya Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri mengambil keputusan. Dan ketika keputusan diambil ketua umum, maka siapapun yang namanya anggota dan kader partai wajib mendukung bapak ibu semuanya tanpa terkecuali,” tandas Hasto.
“Yang tidak mendukung bapak ibu semuanya yang telah dicalonkan oleh ibu ketua umum, akan kami berikan sanksi,” tambahnya, saat di Sekolah Cakada Gelombang III, secara virtual, Selasa (15/9/2020) malam.
Baca juga: Wujudkan Pemerintahan Bersih, Pimpinan KPK Bekali Cakada PDIP
Hasto mengatakan sekolah partai, termasuk untuk cakada yang berasal dari parpol lain, dimaksudkan untuk membekali hal fundamental menyangkut ideologi negara, politik, ekonomi, kebudayaan, hingga pembentukan karakter kepemimpinan.
Usai sekolah partai, PDI Perjuangan berharap para cakada tersebut berjuang ke bawah untuk memenangkan hari rakyat. Dan para kader PDIP akan berada bersama mereka sebagai bagian dari energi perjuangannya.
“Bung Karno mengatakan tak ada perjuangan yang sia-sia. Terlebih untuk Anda semua, senjata paling hebat menjadi pemimpin adalah menyatu dengan kekuatan rakyat. Itulah strategi utama kita,” tegas Hasto.
Dia juga mengingatkan para cakada punya pemahaman yang sama terhadap pentingnya politik kebudayaan.
“Pembumian Pancasila hanya bisa dilakukan dengan rasa cinta kepada tanah air. Tempuhlah jalan kebudayaan itu, sebab Nusantara begitu kaya dengan kebudayaannya yang luar biasa,” ungkapnya.
Hasto juga mengingatkan bagaimana setiap pemimpin punya tanggung jawab menjadi pemimpin negarawan.
“Indonesia lahir sebagai bangsa dengan kesadaran membangun tata dunia baru. Gemblenglah diri Anda sebagai pemimpin negarawan. Lanjutkan perjuangan Bung Karno melalui kepemimpinan Indonesia di Asia Afrika dan Amerika Latin,” kata dia.
Politisi asal Jogja itu kemudian menceritakan bagaimana Bung Karno membantu serta mendorong kemerdekaan Tunisia, Aljazair, dan Maroko, dengan menyewakan sebuah rumah perjuangan di Jalan Serang, Jakarta. Bung Karno juga yang membantu Pakistan untuk lepas dari penjajahan, dengan mengirimkan berbagai persenjataan dan kapal perangnya.
“Bung Karno menjalankan bagaimana Pancasila sebagai ideologi dunia. Jadi kalau ada yang berusaha menegatifkan Bung Karno, itu karena kekuatan neokolonialisme dan neoimperialisme yang hendak menjajah kita kembali,” terang Hasto.
Pihaknya juga mendorong para cakada, ketika terpilih, membuat kebijakan berbasis riset, serta mendorong pendidikan demi menguasai ilmu-ilmu dasar.
“Kita harus bisa menjadi pemimpin, bagaimana agar rakyat Indonesia mampu mengejar ketertinggalan kita, sehingga menjemput tugas sejarah kita menjadi bangsa pemimpin di antara bangsa lainnya,” tukas Hasto.
Pada kesempatan itu, Hasto juga berdialog dengan para calon kepala daerah ketika sesi tanya jawab. Di antaranya adalah Cawabup Sumenep Dewi Khalifah dan Cawabup Tangerang Selatan Rahayu Saraswati. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS