Selasa
26 November 2024 | 8 : 52

Sekjen PDIP: Kegagalan Terbesar Pemimpin adalah Tidak Berbuat Apa-apa

pdip-jatim-risma-130920-2

JAKARTA – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengingatkan bahwa pemimpin harus bertanggung jawab atas penderitaan rakyatnya dan menghasilkan solusi visioner. Hasto menilai pemimpin yang gagal hanya bisa berbicara dan mengeluarkan kebijakan tanpa memikirkan penderitaan rakyatnya. 

Menurut Hasto, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga mengingatkan kegagalan terbesar bagi pemimpin ialah tidak pernah berbuat apa-apa. Jangan karena pemimpin merasa di zona aman dan memiliki fasilitas, tetapi abai terhadap penderitaan rakyat.

“Justru menjadi pemimpin, apalagi menjadi calon kepala daerah dan kemudian nanti dipilih karena kerja keras kita, karena gotong royong kita. Kita tidak masuk ke zona nyaman. Kita harus berani menentang arus,” kata Hasto, saat membuka Sekolah Partai Calon Kepala Daerah PDI Perjuangan, Minggu (13/9/2020). 

Ketua Umum Megawati Soekarnoputri turut memberikan orasinya dalam acara itu. Hadir juga Wasekjen Utut Adianto, dan beberapa Ketua DPP seperti Eriko Sotarduga, Djarot Saiful Hidayat, Komaruddin Watubun, Ribka Tjiptaning, Ahmad Basarah, Hamka Haq, Sri Rahayu, dan Tri Rismaharini.

“Jadi kegagalan paling besar bagi seorang yang menyebut dirinya pemimpin adalah tidak berbuat apa-apa. Jadi no action, talk only. Ya, kira seperti itu yang populer. Jadi menjadi pemimpin itu harus melihat amanat penderitaan rakyat, menjadi pemimpin itu harus berani mengambil risiko,” tambah Hasto.

Hasto tak menyebut siapa pemimpin yang dimaksudnya. Hanya saja, belakangan ini publik diramaikan oleh kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengumumkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara ketat pada Senin (14/9/2020). Anies memandang langkah itu sebagai injak rem darurat.

Hasto melanjutkan, pemimpin itu ibarat sopir yang harus membaca visi ke depan. Instrumen yang digunakan seperti Google Maps yang bisa melihat gambaran dalam rute yang akan dilalui.

Ada juga spion yang berfungsi melihat kondisi di belakang. Lalu lampu sign sebagai isyarat untuk menginjak rem atau memutar haluan dengan aman. 

“Jadi dia punya kesadaran terhadap tujuan, punya visi, itu menjadi pemimpin. Punya visi ke mana kita harus menuju. Dan untuk mencapai visi itu dia tahu jalan migrasi yang terpendek, kepemimpinan transformatif. Dia tahu persoalan rakyat dan kemudian berani membuat mengambil tanggung jawab, jangan hanya mengambil populer, mengambil fasilitasnya, tapi tidak berbuat apa-apa,” jelas Hasto. 

Dia menekankan, pemimpin harus memberikan tenaga dan pikirannya lebih dulu kepada rakyat sebelum mengambil tindakan. Lalu berpikir strategis dan memahami aspek kognitif dari suasana psikologis rakyat.

“Kemudian, mendorong kemajuan bersama-bersama dengan rakyat. Jadi penumpangnya itu dia dorong bersama, maju bersama. Di situ dia baru boleh kapan harus ngerem. Untuk ngerem nggak bisa mendadak, harus lihat dulu sinyalnya kiri-kanan, (jangan) tiba-tiba ngerem tanpa sinyal. Itu pemimpin yang tidak berpikir strategis,” jelas dia. 

Hasto menyatakan, kepala-kepala daerah dari PDI Perjuangan harus selaras dengan keinginan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan searah dengan kebijakan pemerintahan Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin, terutama yang berkaitan dengan penanganan pandemi Covid-19. 

“Jadi kepala daerah berdasarkan sistem politik ketatanegaraan kita ini juga bagian menjalankan kebijakan-kebijakan strategis pemerintah pusat, jangan berbeda. Terutama ketika menghadapi persoalan rakyat, pandemi,” tegasnya. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

KABAR CABANG

Menangkan Sujatno-Ida, PDI Perjuangan Magetan Konsolidasi dan Mantapkan Kader

MAGETAN – DPC PDI Perjuangan Kabupaten Magetan menggelar kegiatan pemantapan kader dan struktur partai dalam rangka ...
HEADLINE

Sehari Jelang Coblosan, Risma Dapat Pesan Ini dari Pengasuh Ponpes Sunan Drajat

LAMONGAN – Calon Gubernur Jawa Timur Tri Rismaharini mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Drajat di Dusun ...
EKSEKUTIF

Meski Tak Dianggarkan, Bupati Mas Ipin Pastikan Makan Siang Bergizi Tetap Jalan

TRENGGALEK – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin memastikan program makan siang bergizi akan dijalankan di ...
EKSEKUTIF

Jelang Hari Jadi ke-1264 Kabupaten Malang, Bupati Sanusi Ziarah ke Makam Ki Ageng Gribig

MALANG – Bupati Malang, Muhammad Sanusi, menghadiri kegiatan doa bersama menjelang peringatan Hari Jadi ke-1264 ...
KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...