Minggu
11 Mei 2025 | 2 : 45

21 Juni: Bung Karno Wafat, Jokowi Lahir

pdip-jatim-jokowi-bung-karno

JAKARTA – Tanggal 21 Juni merupakan tanggal yang sakral, bagaimana tidak, di tanggal yang sama Bapak pendiri bangsa yang juga merupakan presiden pertama RI, Dr. Ir. H. Soekarno wafat 21 Juni 1970, kemudian Presiden ke-7 RI Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) lahir 21 Juni 1961.

Jokowi lahir di Surakarta, Jawa Tengah, dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo. Lalu 9 tahun kemudian setelah kelahiran Jokowi, bangsa Indonesia kehilangan sosok Bapak Bangsa.

Jokowi dengan Soekarno atau yang sering disebut Bung karno memiliki kesamaan. Selain sama-sama pernah menjabat sebagai orang nomor 1 di Indonesia, gaya kepemimpinan keduanya juga disebut-sebut mirip yaitu sebagai pemimpin yang memperjuangkan wong cilik.

Memperjuangkan Wong Cilik

Bung Karno terkenal dengan kepedualiannya terhadap rakyat kecil. Kesadaran tersebutlah yang membuatnya ikhlas hidup di penjara dan kemudian dibuang di pengasingan.

Selanjutnya Jokowi membuktikan kepeduliannya kepada rakyat kecil dengan kesukaannya blusukan yang kemudian disempurnakan dengan membuat kebijakan yang memuliakan rakyat kecil.

Ia berani pasang badan, bahkan akhirnya dikatakan walikota bodoh oleh atasannya gubernur Jawa Tengah, yang saat itu dijabat oleh Bibit Waluyo karena menolak pembangunan Mall di Solo. Jokowi juga membuat rumah deret, rumah rusun lengkap fasilitas, memberi tempat layak kepada PKL.

Hidup Dalam Kesederhanaan

Bung Karno dan Jokowi juga sama-sama hidup dalam kesederhanaan. Bung Karno adalah sosok yang enggan memperkaya diri meskipun dirinya adalah seorang presiden pada masa itu.

Dilansir dari Wikipedia, Jokowi dan keluarga hidup dalam sederhanaan, bahkan, rumahnya pernah digusur sebanyak tiga kali, ketika dia masih kecil. Dengan kesulitan hidup yang dialami, saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar, Jokowi terpaksa berdagang, mengojek payung, dan jadi kuli panggul untuk mencari sendiri keperluan sekolah dan uang jajan sehari-hari.

Saat anak-anak lain ke sekolah dengan sepeda, ia memilih untuk tetap berjalan kaki. Mewarisi keahlian bertukang kayu dari ayahnya, ia mulai bekerja sebagai penggergaji di umur 12 tahun.

Dilansir dari sumber.com, diceritakan oleh ibunda Jokowi, dalam buku: Saya Sujiatmi Ibunda Jokowi; Kisah Perempuan Pengajar Kesederhanaan (2014) bahwa Jokowi batal membuat SPBU karena uangnya dipakai untuk membantu suksesi Pilkada pertamanya di Solo, 2005.

Tapi, pada pilkada selanjutnya Jokowi selalu dibiayai oleh rakyat. Itu karena Jokowi sudah terbukti ketulusan dan karyanya, maka rakyat tak lagi ragu berkorban untuk kemenangannya.

Bahkan yang fenomenal, mungkin hanya ia pejabat publik yang menolak menerima gaji. Ia berprinsip bahwa selama ia masih ada tabungan untuk biaya hidup keluarganya, maka ia tak ingin memakan uang (gaji) dari rakyatnya, meskipun itu halal karena diatur oleh UU. (gesuri)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

KRONIK

Bupati Lukman Tinjau Normalisasi Drainase di Demangan, Demi Kenyamanan Masyarakat

BANGKALAN – Untuk mengantisipasi potensi banjir saat musim hujan, Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, meninjau langsung ...
LEGISLATIF

10 dari 476 SD Negeri di Ngawi Bakal Dilebur

NGAWI – Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Ngawi, Bambang Sri Saloko mendukung upaya Dinas Pendidikan dan ...
UMKM

Asa Wiraswasta Warga Sumursongo Tumbuh dapat Mesin Cetak Paving dari Rita Haryati

MAGETAN – Anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan Rita Haryati menghadiri acara selamatan dan tasyakuran warga Desa ...
KRONIK

Bupati Sanusi Studi Banding ke Banyuwangi: Selalu Kaget Ada…

BANYUWANGI – Potensi pertanian Kabupaten Banyuwangi menarik sejumlah pihak. Salah satunya Bupati Malang, M. Sanusi, ...
EKSEKUTIF

Bupati Rijanto Motivasi 1.733 Peserta Seleksi Kompetensi PPPK Tahap II asal Kabupaten Blitar

BLITAR – Bupati Blitar, Rijanto meninjau pelaksanaan seleksi kompetensi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja ...
KRONIK

Jadi Pengurus MUI Jatim, Bupati Fauzi: Siap Dukung Gerakan Ulama Peduli Bencana

SUMENEP – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, resmi bergabung dalam jajaran kepengurusan Majelis Ulama ...