SURABAYA – Calon Wakil Gubernur Jatim Puti Guntur Soekarno bertemu dengan kalangan seniman Jawa Timur di Surabaya, Sabtu (24/2/2018).
Di hadapan para seniman yang tergabung dalam Forum Masyarakat Seni Indonesia (Fomasi), Puti berbagi cerita tentang dunia kesenian. Turut hadir Ketua Fomasi Jatim, Nonot Sukasmono.
“Kalau sudah bicara seni, saya selalu bersemangat,” kata Puti yang dikenal piawai melukis dan bermain piano.
Puti mengaku tak asing dengan dunia kesenian. Sejak kecil, dia sudah diperkenalkan dengan seni. Keluarga besar Presiden pertama Ir Soekarno (Bung Karno) memang dikenal menggandrungi dunia seni.
Puti mengatakan, Soekarno punya darah seni yang kuat. “Bagi beliau, kesenian adalah wujud adab manusia, respons penuh cita rasa manusia dalam menghargai ciptaan Yang Maha Kuasa. Dan kini seni harus menjadi jalan bagi kita untuk memuliakan peradaban,” ujar cucu Bung Karno tersebut.
Berkat kecintaan kepada seni, setiap anak Soekarno dan cucu-cucunya diwajibkan bisa menari, paling tidak satu tarian tradisional.
Puti mencontohkan sang ayah, Guntur Soekarno, yang piawai memainkan Tari Gatotkaca. Adapun Megawati luwes ketika memainkan tari Srimpi. Dan Sukmawati andal dalam tarian Bali.
“Semuanya wajib hafal satu tarian daerah. Tante dan om saya, punya keahlian minimal satu tarian. Apalagi Om Guruh Soekarnoputra, hafal hampir semua tari-tarian,” ujar Puti.
Puti sendiri hafal dengan tarian Jawa dan Tari Gambyong. Di akun Instagram-nya, @puti_soekarno, Puti kerap mengunggah saat memainkan tarian di masa kecilnya.
Bahkan, ketika bertemu sejumlah komunitas seniman, Puti tak canggung menunjukkan keterampilannya.
Bagi Puti, kesenian dan budaya salah satu karakter yang bisa membangun peradaban. Jatim harus menjadi contoh provinsi dengan pembangunan berbasis kebudayaan.
“Mari bangun Jawa Timur melalui kesenian dan kebudayaan.” ujarnya.
Puti berjanji akan membawa seni-budaya turut andil membangun Jawa Timur. Salah satunya, dengan merevitaisasi gedung-gedung kesenian.
Dia dan Gus Ipul sepakat untuk merevitalisasi gedung kesenian yang ada di Jatim, agar menjadi ruang ekspresi yang haliki pelaku seni.
“Gedung kesenian sebagai jantung pengembangan nilai-nilai seni berbasis kearifan lokal,” ujar mantan anggota Komisi X DPR yang membidangi kebudayaan itu.
Puti juga menyiapkan program pemberdayaan para pelaku seni, mulai dari pelatihan, beasiswa, ruang berekspresi yang luas, hingga asuransi bagi pelaku seni tradisi. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS