Jumat
14 Maret 2025 | 12 : 27

Hasto: Teror Bagi Pendekar Korupsi Tak Bisa Dibiarkan

pdip-jatm-hasto-ssat-di-batu

Hasto mengatakan, intimidasi kepada penegak hukum harus dicegah, dan berharap polisi cepat mengungkap pelaku teror berupa penyiraman air keras tersebut.

“Kami sangat menyesalkan, itu merupakan bagian dari teror bagi para pendekar korupsi. Teror bagi pendekar korupsi tidak bisa kita biarkan karena itu aparat harus mengusut tuntas,” ujar Hasto saat di Cilincing, Jakarta Utara.

Menurut Hasto, teror terhadap aparat penegak hukum tak boleh lagi terjadi. Penegak hukum harus dilindungi. (Baca: Sebut Penyerangan Terhadap Novel Tindakan Brutal, Jokowi Mengutuk!)

“Jangan sampai upaya-upaya untuk memberantas korupsi itu ditakut-takuti, diintimidasi dengan berbagai teror,” tegasnya.

Sementara itu, Cawagub DKI Djarot Saiful Hidayat mengaku kaget dan mengecam teror tersebut. Dia mendengar informasi soal penyerangan terhadap Novel usai Salat Subuh.

Atas kejadian itu, kata Djarot, pihaknya akan semakin menggalakkan pemberantasan korupsi. Hal ini menjadi bukti bahwa korupsi masih harus diperangi.

“Ini semakin menguatkan kami ‘perang’ terhadap koruptor untuk membangun pemerintahan bersih tanpa pandang bulu,” tandasnya.

Mantan Wali Kota Blitar dua periode itu juga menyebut tindakan penyiraman air keras tersebut sudah termasuk tindak kriminal. Dia berharap agar polisi segera bisa menangkap pelaku.

“Pak Novel Baswedan penyidik KPK senior, berarti ada teror intimidasi. Udah teror, kriminal kalau sudah ada siram air keras,” tegasnya.

Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal saat berjalan pulang dari masjid usai salat subuh. Dia kini dirawat intensif di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading.

Novel Baswedan sendiri selama ini menangani kasus-kasus besar yang ada di KPK. Dia merupakan penyidik yang dianggap tidak pandang bulu dalam menangani kasus. Salah satu kasus besar yang saat ini dia tangani adalah kasus korupsi e-KTP.

Novel saat ini menjalani perawatan lanjutan di rumah sakit khusus mata, Jakarta Eye Center (JEC) di Menteng, Jakarta Pusat. Novel memiliki permasalahan dengan pengelihatannya karena siraman air keras.

Serangan terhadap Novel terjadi usai Novel menunaikan salat subuh berjamaah di dekat rumahnya di Jalan Deposito, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakut. Dua orang tak dikenal yang berboncengan motor menyiramkan air keras ke arahnya. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

MILANGKORI

Kunjungan Bupati Rijanto di Kawasan JLS Sasar Enam Titik Strategis

BLITAR – Bupati Blitar Rijanto, bersama Wakil Bupati Beky Herdihansah mengunjungi enam titik strategis di kawasan ...
LEGISLATIF

Pelanggan PDAM Kabupaten Probolinggo Ramai-ramai Alirkan Keluhan di Reses Arief Hidayat

KABUPATEN PROBOLINGGO – Sejumlah warga di Dapil IV Kabupaten Probolinggo mengeluhkan buruknya pelayanan PDAM dalam ...
KRONIK

Berkah Ramadan, Indriani Bagikan Puluhan Paket Sembako kepada Warga Dungkek

SUMENEP – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Indriani Yulia Mariska, membagikan paket sembako kepada ...
SEMENTARA ITU...

Tinjau JLS, Bupati Rijanto Targetkan Pembebasan Lahan di Wates Selesai Tahun Ini

BLITAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar terus mempercepat pembangunan infrastruktur di wilayahnya, salah ...
EKSEKUTIF

Eri Cahyadi Usulkan Kawasan Kuliner Kedungdoro Jadi Destinasi Wisata PKL

SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berharap pedagang kaki lima atau PKL di Kota Pahlawan bisa ditata lebih ...
KRONIK

Rakor Bersama RSUD dr. Iskak, Dio Soroti Peningkatan Layanan Kesehatan Masyarakat

TULUNGAGUNG – Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Tulungagung, Dio Jordy Alvian, mengatakan bahwa komisinya berkomitmen ...