Senin
12 Mei 2025 | 12 : 35

Langkah Pemkot Surabaya Masukkan Bopda di APBD 2017 Dinilai Tepat

pdip-jatim-armuji-750x375-01

pdip-jatim-armuji-750x375-01SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tetap memasukkan bantuan operasional pendidikan daerah (bopda) untuk SMA dan SMK dalam APBD 2017, meski sudah ada pengalihan kewenangan ke Pemerintah Provinsi Jatim.

Ketua DPRD Kota Surabaya Armuji menilai, upaya pemkot memasukkan alokasi Bopda ke KUA-PPAS APBD 2017 sebagai langkah tepat.

Terlebih, karena hingga saat ini upaya judicial review UU No 23/2014 tentang Pemerintah Daerah yang dimasukkan perwakilan wali murid Surabaya ke Mahkamah Konstitusi (MK), belum ada keputusan.

Gugatan judicial review itu menuntut pengelolaan SMA/SMK dikembalikan ke Pemkot Surabaya.

Oleh karena belum ada keputusan dari MK, menurut Armuji, masih ada peluang perubahan kewenangan.

“Kalau perkara di MK ternyata berhasil, kita sudah punya uang untuk memberikan hibah bopda. Kalau memang gagal bisa disalurkan dalam formulasi lain. Kalau memang tetap tidak bisa ya tetap bisa di-drop,” kata Armuji, kemarin.

Sekretaris Kota Surabaya Hendro Gunawan mengatakan, langkah memasukkan bopda untuk SMA dan SMK dalam APBD 2017 sebagai antisipasi dari pemkot jika nantinya masih bisa diperbolehkan mengintervensi dalam hal pendanaan untuk SMA/SMK di Surabaya.

“Tujuannya agar sekolah menengah di Kota Surabaya bisa tetap gratis dan bebas dari pungutan ke orang tua murid,” jelas Hendro.

Menurut dia, saat ini Pemkot dan DPRD Surabaya sedang pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk APBD Surabaya 2017 yang diperkirakan mencapai Rp 8,1 trilliun.

Hendro menyebutkan, pemkot memang memutuskan untuk tetap menganggarkan walaupun kemungkinan untuk formula penyalurannya masih belum bisa dipastikan.

Dia menilai, anggaran yang dialokasikan untuk bopda tidak jauh beda dengan nilai yang dimasukkan di APBD 2016, yakni sekitar Rp 187 miliar. Untuk bentuk penyalurannya, terang Hendro, masih dirumuskan oleh pemkot dan DRPD.

Ada beberapa opsi yang bisa dilakukan untuk menyalurkan anggaran tersebut. Opsi pertama adalah kemungkinan bahwa SMA/SMK bisa tetap kembali dikelola pemkot.

Opsi kedua adalah bantuan disalurkan langsung ke siswa. Sedang opsi ketiga, adalah dengan cara bantuan diberikan langsung lewat sekolahnya. Jadi bantuan tidak disalurkan lewat pemerintah provinsi.

Hingga saat ini, ungkap Hendro, keputusan dari Kemendagri soal boleh tidaknya pemberian anggaran dari pemkot ke sekolah menengan belum keluar. Namun pada  21 November 2016 mendatang, Pemkot Surabaya, Pemprov Jatim akan bertemu kembali untuk membahas soal anggaran untuk SMA/SMK. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Wabup Lumajang Apresiasi Perayaan 1 Dekade Komunitas Skuter, Ada Donor Darah hingga Tanam Pohon

LUMAJANG – Perayaan 1 Dekade Scooter Community Yosowilangun (SCOOCY) membuktikan bahwa komunitas otomotif tidak ...
KRONIK

Libur Panjang Waisak, Ribuan Wisatawan Serbu Banyuwangi

BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi kembali menjadi langganan tujuan liburan saat libur panjang. Lengkapnya destinasi ...
KRONIK

Bupati Sugiri Wacanakan Ganti Nama Gedung Ikonik, Benarkah Menjadi Pengingat Masyarakat?

PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mewacanakan pengubahan nama sejumlah gedung ikonik di Ponorogo. Gedung ...
KRONIK

Bersama Warga Desa Picisan, Heru Santoso Gotong Royong Lakukan Pelebaran Jalan

TULUNGAGUNG – Wakabid Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tulungagung, Heru Santoso, ikut gotong royong ...
SEMENTARA ITU...

Dharma Santi di Plumbangan, Bupati Rijanto: Bentuk Nyata Toleransi dan Kerukunan Beragama

BLITAR – Bupati Rijanto menghadiri acara puncak Dharma Santi dalam rangka peringatan Hari Raya Nyepi Tahun Baru ...
ROMANTIKA

Gunanya Ada Partai

“GUNANYA Ada Partai”, satu dari sekian bab dari tulisan (buku) Mencapai Indonesia Merdeka. Buku tersebut ditulis ...