MALANG – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Malang Abdul Qodir menyatakan, pihaknya bakal mendukung siapapun dari tiga calon Sekda yang kini telah lolos seleksi tahap akhir, sepanjang pilihan tersebut merupakan keputusan bupati.
“Dari ketiga calon Sekda Kabupaten Malang yang lolos seleksi, semuanya baik. Fraksi PDI Perjuangan akan mendukung siapapun yang dipilih bupati. Arahan partai jelas, anggota fraksi tidak boleh terlibat dalam dukungan kepada calon tertentu. Kalau sekadar memberi masukan, itu diperbolehkan, asalkan tetap sesuai koridor,” ujar Abdul Qodir, Kamis (21/8/2025).
Sikap fraksi, sebut Adeng, sapaan akrabnya, itu menegaskan garis politik partai: menjaga marwah birokrasi agar tetap steril dari intervensi kepentingan sempit.
Bagi PDI Perjuangan, jelas dia, tugas DPRD bukan untuk mengatur siapa yang duduk di kursi Sekda, melainkan memastikan Sekda yang terpilih benar-benar mampu menjalankan roda pemerintahan secara adil, efektif, dan berpihak pada rakyat.
Dalam pandangan publik, jabatan Sekda kerap hanya dilihat sebagai jabatan teknokratis. Namun sesungguhnya, posisinya sangat menentukan.
Sekda, terangnya, adalah jembatan yang menghubungkan visi seorang bupati dengan realitas lapangan yang penuh tantangan.
“Sekda sejati harus mampu menjadi jembatan yang menghubungkan visi pemimpin dengan realitas lapangan. Dia tidak hanya birokrat, tapi juga penjaga ritme pembangunan,” tegasnya.
Ungkapan ini menyiratkan peran Sekda yang tidak sederhana. Sekda bukan hanya administrator, melainkan penjaga agar irama pembangunan tidak sumbang di tengah riuh rendah kepentingan.
Sekda yang lemah integritas bisa saja menjadi batu sandungan, tetapi Sekda yang kuat akan menjadi motor penggerak birokrasi yang efektif dan transparan.
Di balik persyaratan administratif dan teknis yang harus dipenuhi seorang calon Sekda, ada harapan yang jauh lebih besar: kehadiran sosok yang tidak hanya cerdas mengelola pemerintahan, tetapi juga tulus mengabdi kepada rakyat. Publik Kabupaten Malang ingin melihat Sekda yang mau menuntun, mendengar, dan merangkul.
Menurut Adeng, harapan itu sejalan dengan visi Malang Makmur Berkelanjutan yang digaungkan pemerintah kabupaten setempat. Sebuah visi yang tidak akan berjalan hanya dengan konsep di atas kertas, melainkan melalui implementasi nyata di lapangan.
Sekda, imbuhnya, dengan seluruh kewenangan koordinatifnya, menjadi figur yang akan menentukan apakah visi itu dapat diwujudkan.
Kabupaten Malang, dengan wilayah yang luas dan masyarakat yang heterogen, membutuhkan seorang Sekda yang tidak sekadar piawai dalam tata kelola birokrasi, tetapi juga hadir sebagai sosok yang menuntun langkah daerah menuju kesejahteraan. (ull/pr)










