SUMENEP – Yayasan Pusat Studi Bung Karno (YPSBK) Madura menggelar doa lintas iman sebagai ungkapan syukur atas kebebasan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Kegiatan ini berlangsung di Kafe Tanean, Desa Kebunan, Kecamatan Kota Sumenep, Selasa (5/8/2025) malam.
Doa dipimpin oleh KH Ahmad Fauzan Malik mewakili umat Muslim dan Romo Kornelis Kopong Suban dari Gereja Katolik Paroki Maria Gunung Karmel Sumenep. Suasana khidmat terasa saat lampu ruangan dimatikan dan seluruh peserta memegang lilin.
Acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng serta orasi kebangsaan oleh budayawan nasional asal Sumenep, KH D. Zawawi Imron.
Pembina YPSBK Madura, Darul Hasyim Fath, mengatakan, malam syukuran tersebut bukan sekadar perayaan untuk Hasto Kristiyanto, melainkan pengingat pentingnya kemerdekaan, kedaulatan dan kerakyatan.
“Kita bersyukur atas nama kemanusiaan. Sebab, adil hanya satu tingkat di bawah kemanusiaan. Tidak ada yang lebih tinggi dari kemanusiaan, dan itulah janji republik yang telah ditunaikan Presiden Soekarno,” ujarnya.

Politisi PDI Perjuangan itu juga menyinggung sikap kenegarawanan Presiden Prabowo Subianto yang telah memberikan amnesti kepada Hasto Kristiyanto.
Menurutnya, keputusan tersebut adalah langkah strategis demi menjunjung tinggi prinsip keadilan dan memupuk semangat persatuan.
“Amnesti kepada Hasto diberikan atas nama keadilan dan persatuan nasional. Ini adalah ikatan janji republik yang menyemai ibu pertiwi, sebagaimana ditegaskan Presiden Prabowo,” tuturnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Keagamaan dan Kepercayaan yang juga Duta Besar Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, tokoh agama, aktivis, dan tokoh masyarakat setempat.
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS