Kamis
23 Oktober 2025 | 8 : 57

Bandara Kediri Ditutup Sementara, Agus Black Hoe: Pemda Sekitar Harus Duduk Bersama

pdip jatim 250623 bandara dhoho kediri

SURABAYA – Penutupan sementara operasional penerbangan komersial di Bandara Dhoho, Kediri, hingga Juli 2025 mendapat perhatian serius dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur.

Anggota Komisi D DPRD Jatim, Agus Black Hoe, yang menilai bahwa keputusan ini mencerminkan lemahnya kesiapan infrastruktur pendukung dan belum maksimalnya strategi pengembangan kawasan penyangga bandara.

Menurut Agus, Bandara Dhoho memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Kediri Raya, namun realitas di lapangan menunjukkan bahwa berbagai elemen pendukung belum benar-benar siap.

Salah satunya adalah minimnya jadwal penerbangan dan keterbatasan konektivitas dari dan menuju bandara.

“Jadwalnya terlalu minim. Infrastruktur sampai saat ini belum maksimal, misalnya jalan tol yang menghubungkan Nganjuk sampai Tulungagung,” ungkap Agus Black Hoe di Surabaya, Senin (24/6/2025).

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim tersebut menambahkan bahwa aksesibilitas menjadi faktor utama yang menyebabkan masyarakat belum menjadikan Bandara Dhoho sebagai pilihan utama untuk mobilitas udara.

Jalan-jalan utama yang mengarah ke lokasi bandara dinilai belum representatif untuk menunjang mobilitas cepat, baik dari sisi waktu tempuh maupun kenyamanan perjalanan.

“Kurangnya akses ke bandara jadi masyarakat agak kesulitan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Agus juga menyoroti lemahnya dukungan dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai daya dorong tumbuhnya mobilitas udara di wilayah Kediri Raya.

Dia menilai hingga saat ini masih minim destinasi wisata unggulan yang dapat menjadi magnet bagi pergerakan penumpang secara signifikan.

“Minimnya tempat wisata juga jadi faktor kenapa Bandara Dhoho belum bisa menarik banyak penumpang,” sebut dia.

Agus mendorong agar pemerintah daerah (Pemda) di sekitar kawasan penyangga Bandara Dhoho duduk bersama untuk merumuskan langkah strategis yang dapat memaksimalkan potensi daerah sebagai daya tarik utama.

Menurutnya, daerah tidak bisa hanya mengandalkan kehadiran bandara semata tanpa didukung dengan strategi promosi wisata, pembangunan infrastruktur konektivitas, dan penguatan sektor ekonomi lokal.

“Maka langkah pemerintah kabupaten/kota harus duduk bersama memaksimalkan potensi sebagai daya tarik,” pungkasnya. (yols/pr)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Candra: Penurunan Harga Pupuk Bersubsidi Melegakan Petani

JEMBER – Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto mengatakan, kebijakan pemerintah pusat menurunkan harga pupuk ...
SEMENTARA ITU...

GOW Gelar Gebyar Wirausaha Perempuan, Eri Cahyadi Berharap UMKM Naik Kelas

SURABAYA – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Surabaya kembali menggelar Gebyar Wirausaha Perempuan 2025 yang ...
KABAR CABANG

Banteng Kota Malang Teguhkan Semangat Kebangsaan di Hari Santri Nasional 2025

MALANG – PDI Perjuangan Kota Malang menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan ...
KRONIK

Gemakan Yalal Wathon, PDI Perjuangan Rayakan Hari Santri dengan Paduan Suara Lintas Iman

JAKARTA – Ada yang berbeda dalam peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang digelar DPP PDI Perjuangan di Sekolah ...
KABAR CABANG

Ajak Warga Surabaya Waspadai Cuaca Ekstrem, Buleks: Tolong Awasi Aktivitas Anak-anak

SURABAYA – Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan Kota Surabaya, Budi Leksono (Buleks), ...
KABAR CABANG

Gus Ipin: Santri dan Ulama Punya Peran Strategis dalam Perjuangan Kemerdekaan

Gus Ipin mengajak para santri tetap teguh memegang prinsip dasar ilmu dan adab, terutama di tengah gempuran narasi ...