Selasa
29 April 2025 | 11 : 28

Novita Hardini Minta BSN Kuatkan Peran dalam Membangun Kepercayaan Masyarakat pada Wisata Medis

pdip-jatim-250319-NH-raker-ekraf-1

JAKARTA — Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Novita Hardini, mendesak Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengambil peran lebih besar di sektor UMKM hingga industri besar, seperti industri kesehatan rumah sakit.

Sesakan ini disampaikan Novita saat rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI bersama BSN di Gedung Nusantara I, Senayan, Senin (28/4/2025).

“UMKM adalah tulang punggung ekonomi nasional. Dari hantaman pandemi Covid-19 hingga tekanan perang dagang global, UMKM selalu menjadi penyelamat. Tapi kalau proses sertifikasi tetap rumit, mahal, dan tidak berpihak, bagaimana kita bisa mempertahankan kekuatan UMKM sebagai penopang ekonomi bangsa?” kata Novita, dalam keterangannya, Selasa (29//4/2025).

Dia mendorong BSN untuk menyederhanakan prosedur sertifikasi, memperjelas klasifikasi standar nasional (SNI) mana yang wajib dan mana yang tidak untuk UMKM, serta menekan biaya sertifikasi agar lebih terjangkau untuk masyarakat.

“Jangan menunggu UMKM yang datang. Jemput bola! Permudah proses sertifikasi, sederhanakan mekanismenya, supaya target pertumbuhan ekonomi 8% dari sektor UMKM bisa benar-benar tercapai,” tegas legislator perempuan satu-satunya dari Dapil VII Jawa Timur itu.

Tidak hanya di sektor UMKM, Novita juga menyoroti pentingnya peran BSN dalam sektor kesehatan nasional. Dia menekankan bahwa keberadaan standar nasional berkontribusi langsung terhadap keamanan, keselamatan, dan kualitas layanan kesehatan.

“Di dunia kesehatan, BSN mesti berperan penting, meskipun tidak langsung melalui lembaga akreditasi rumah sakit. Tapi fungsi standarisasi ini sangat vital untuk memastikan layanan kesehatan memenuhi kaidah keselamatan dan kualitas yang telah ditentukan,” kata Novita.

Ia pun menegaskan jika BSN harus aktif memperluas pengawasan dan penguatan standar. Tidak hanya pada bidang Industri tetapi juga pada bidang layanan kesehatan, agar destinasi wisata kesehatan seperti di luar negeri juga bisa dilakukan Indonesia.

“Kalau BSN punya peran di situ semua, mestinya lebih proaktif mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan standar keselamatan publik benar-benar ditegakkan, tidak hanya di sektor industri, tetapi juga kesehatan masyarakat,” tutupnya. (nia/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

PEREMPUAN

Cegah Perkawinan Anak, Mbak Nia Ajak Kader PKK Jadi Agen Perubahan

SUMENEP – TP PKK Kabupaten Sumenep menggelar silaturahmi dengan PKK kecamatan di Gedung Korpri, Selasa (29/4/2025). ...
SEMENTARA ITU...

Bupati Sanusi: Kiprah Koperasi Wanita di Kabupaten Malang Telah Memberi Kontribusi Nyata

MALANG – Pemkab Malang meneguhkan komitmen untuk memperkuat koperasi sebagai pilar pembangunan daerah. Apalagi, ...
EKSEKUTIF

Wali Kota Eri Instruksikan Sanksi Berat Atas Kasus Kekerasan Saat Lomba Futsal

SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi menginstruksikan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya untuk memberikan ...
LEGISLATIF

Proyek Rp 25 M Pengentasan Kawasan Kumuh di Jombang Dikeluhkan Warga, Komisi C Segara Ambil Langkah

JOMBANG – Komisi C DPRD Jombang menerima banyak keluhan dari warga terkait proyek pengentasan kawasan kumuh yang ...
KRONIK

Bangkitkan Ekonomi Kerakyatan, Untari Dorong Masyarakat Optimalkan Event Porprov Jatim 2025

MALANG – Perhelatan Poprov Jatim 2025 yang juga digelar di Kabupaten Malang diharapkan dapat membangkitkan ...
LEGISLATIF

Rencana Reaktivasi Bandara Notohadinegoro, FPDIP DPRD Jember: Hospitality-nya Belum Siap

JEMBER – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Jember Edi Cahyo Purnomo (ECP) mengatakan, Bandara ...