Sabtu
19 April 2025 | 3 : 40

Petani Blitar Kesulitan Jual Gabah saat Musim Panen, Andri Minta Bulog Transparan

pdip-jatim-250410-syukuran-panen-raya

BLITAR – Kelompok tani di wilayah Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, menggelar acara halal bihalal dan tasyakuran panen raya di Desa Bendosewu pada Rabu (9/4/2025).

Acara sebagai wujud syukur dan upaya mempererat tali silaturahmi antar petani itu dihadiri Andri Mizan Asrori, Sekretaris PAC PDI Perjuangan sekaligus Ketua Gapoktan Kecamatan Talun.

Hadir pula, koordinator BPP, seluruh PPL, Babinsa, Babinkamtibmas, Kepala Desa Bendosewu beserta perangkat desa, anggota BPD, serta para anggota kelompok tani Dusun Bendorejo.

Dalam sambutannya, Andri menyampaikan keprihatinannya atas permasalahan yang tengah dihadapi para petani terkait dengan penyerapan hasil panen oleh Bulog.

Dia menuturkan bahwa meskipun panen raya tengah berlangsung, petani kesulitan menjual gabah ke Bulog.

“Para petani sudah bekerja keras memanen, tapi ketika waktunya menjual, justru terbentur dengan sistem yang tidak responsif,” ujar Andri pada tim media ini, Kamis (10/4/2025).

Berdasarkan informasi dari sejumlah petani dan hasil koordinasi dengan Babinsa, diketahui bahwa kuota penyerapan Bulog telah mencapai batas maksimal.

“Kuota Bulog sudah overload, 70 ton per hari untuk satu kabupaten. Tapi yang terjadi, kuota itu bisa jadi hanya terserap dari satu kecamatan saja, ini tidak adil,” tambahnya.

Dia juga menyoroti kurangnya transparansi dalam pembagian kuota antar wilayah.

“Kita tidak tahu bagaimana pembagiannya, tidak ada data resmi yang bisa dijadikan acuan. Ini membuat petani semakin bingung dan tidak memiliki kepastian,” ujarnya.

Lebih lanjut, Andri menilai bahwa lemahnya komunikasi antara petani dan pihak Bulog turut memperparah situasi.

“Telepon tidak diangkat, pesan WhatsApp tidak dibalas. Bagaimana bisa terjalin koordinasi jika akses komunikasi saja tersendat?” ungkap Andri.

Dia menegaskan komitmennya sebagai kader PDI Perjuangan untuk mengawal aspirasi petani dan mendorong evaluasi menyeluruh terhadap mekanisme penyerapan gabah. Dia juga berencana mengajak media massa untuk turut mengawal isu ini.

“Kami akan mendorong evaluasi terbuka. Media harus dilibatkan agar publik tahu kondisi riil di lapangan. Jangan sampai petani selalu jadi pihak yang dirugikan,” tegasnya.

Menutup pernyataannya, Andri berharap agar Bulog dapat lebih terbuka dan bersinergi dengan petani.

“Ini baru awal masa panen. Kalau dari awal sudah sulit, bagaimana nanti kelanjutannya? Jangan sampai petani kehilangan semangat karena merasa tidak didukung,” pungkasnya. (arif/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Sumrambah Dorong DPRD Jatim dan Undar Terlibat dalam Pengembangan Kampung Adat Segunung

JOMBANG – Pembangunan Kampung Adat Segunung di Desa Segunung, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, terus ...
EKSEKUTIF

Penuhi Kebutuhan Telur dan Sayur, Surabaya Gandeng Kota Blitar

SURABAYA – Pemkot Surabaya terus berupaya menekan inflasi. Salah satu langkah konkret yang tengah dilakukan adalah ...
KRONIK

Bupati Sugiri Tinjau Jembatan Ambrol, Juli atau Agustus Bisa Dibangun

PONOROGO – Ambrolnya Jembatan Mingging di Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, pada 28 Maret lalu, mendapatkan ...
KABAR CABANG

DPC Tulungagung Terima Kunjungan Mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah

TULUNGAGUNG – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Tulungagung menerima kunjungan Mahasiswa ...
KRONIK

Konsisten, Banyuwangi 13 Tahun Berturut-turut Raih WTP

BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi kembali menunjukkan kinerja positif pengelolaan keuangan ...
LEGISLATIF

Puan Maharani Soroti Kekerasan Seksual yang Dilakukan Tenaga Medis

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti kekerasan seksual yang diduga dilakukan tenaga medis, khususnya ...