Kamis
31 Juli 2025 | 12 : 38

Legislator Surabaya Cari Solusi Selamatkan BCB

pdip-jatim-agustin-poliana

pdip-jatim-agustin-polianaSURABAYA – Legislator DPRD Surabaya khawatir, bangunan cagar budaya (BCB) satu per satu punah karena kurang perhatian dan pengawasan. Mereka pun mencari solusi agar ikon-ikon sejarah Kota Pahlawan tersebut tetap lestari, sehingga bisa jadi salah satu destinasi wisata.

Solusi itu di antaranya disampaikan Ketua Komisi D DPRD Surabaya Agustin Poliana. Menurutnya, jika tak ada perhatian lebih, bangunan cagar budaya yang punah akan bertambah, seperti robohnya bangunan radio perjuangan Bung Tomo di Jalan Mawar.

Kota Surabaya, sebut Titin, sapaan akrab Agustin Poliana, memiliki banyak bangunan cagar budaya. Saksi sejarah itu di antaranya berdiri di sebelah utara Tunjungan.

“Di Jembatan Merah, Kembang Jepun, dan sekitarnya, kan banyak bangunan cagar budaya,” kata politisi PDI Perjuangan ini, kemarin.

Dia mengungkapkan, sejumlah bangunan cagar budaya sebagian konstruksinya sudah berubah bentuk dan fungsi. Misalnya, hanya sisi depan yang masih utuh, tapi bagian belakang sudah berubah, seperti BCB di selatan Tunjungan Center.

Oleh karena itu, komisi yang dia pimpin bakal mengundang dinas kebudayaan dan pariwisata (Disbudpar), tim cagar budaya, pemerhati dan pihak terkait lainnya, untuk mencari solusi membahas pelestarian BCB di kota Surabaya.

Dia menambahkan, perhatian terhadap bangunan bersejarah bukan hanya dengan menetapkan statusnya. Kemudian pembenahan dilakukan hanya saat momen-momen tertentu, seperti menjelang pelaksanaan Surabaya sebagai tuan rumah Prepatory Committe (PrepCom) 3 for UN Habitat III, Juli mendatang.

Legislator empat periode ini juga menyarankan agar Pemerintah Kota Surabaya bersedia menggandeng pihak swasta dalam melestarikan bangunan bersejarah. Dengan demikian, jika ada keterbatasan dana APBD untuk merawat BCB, ada pendapatan lain yang dapat digunakan.

“Pemkot bisa melibatkan swasta sebagai orang tua asuh BCB melalui CSR (corporate social responsibility),” katanya

Dia mengakui, dibutuhkan dana yang tidak sedikit untuk memelihara BCB di Surabaya. Selain Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tinggi, biaya operasional juga tak sedikit.

Sehingga jika pemiliknya tak mampu mengelola, bangunan itu dialihkan ke pihak lain. “Kecenderungan bangunan yang sudah pindah tangan tersebut untuk kepentingan bisnis,” ungkapnya. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

KRONIK

Momen Hangat Megawati, Prananda, dan Puan di Bimtek Legislator PDI Perjuangan

DENPASAR – Kehadiran Ketua Umum PDI Perjuangan, Prof. Dr. Megawati Soekarnoputri, menambah semarak pelaksanaan ...
SEMENTARA ITU...

Eri Cahyadi Temukan Kasur dan Lemari Dibuang saat Kerja Bakti Massal “Surabaya Bergerak”

SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menemukan tumpukan perabot rumah tangga seperti kasur, kursi, hingga ...
HEADLINE

Puan Maharani: Kader PDI Perjuangan Harus Jadi Pelopor, Bukan Pelapor!

DENPASAR – Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani menutup acara Pembekalan Anggota DPR RI ...
HEADLINE

Minta Kader PDI Perjuangan Solid, Megawati: Partai Ini Harus Makin Besar, Jangan Mengecil

DENPASAR – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengingatkan pentingnya soliditas kader di semua ...
KABAR CABANG

Pembangunan Selesai, Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri Punya Lahan Parkir Baru

KEDIRI – Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri memiliki lahan parkir baru. Lahan parkir berada di dalam ...
LEGISLATIF

Eri Irawan Dorong Integrasi Tarif Transportasi Publik di Surabaya Segera Dituntaskan

SURABAYA – Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Eri Irawan, menyoroti belum selesainya integrasi tarif dalam sistem ...