SURABAYA – Anggota Komisi X DPR RI, Puti Guntur Soekarno, massif menggelar sapa warga di daerah Surabaya-Sidoarjo. Selain menyerap aspirasi, ia sekaligus gencar mensosialisasikan program kerja calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Salah satunya, di lingkungan Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya, pada Selasa (6/2/2024). Meskipun hujan deras turun, itu tidak menyurutkan semangat 300 warga yang hadir untuk menyambut Puti Guntur Soekarno.
Dalam kesempatan tersebut, Mbak Puti, sapaan akrabnya, menyampaikan pentingnya mendengar dan merasakan setiap kondisi serta kebutuhan rakyat, terutama dalam konteks pendidikan.
“Hari ini saya hadir di tengah masyarakat untuk senantiasa melebur, mendengar, melihat dan merasakan betul setiap kondisi dan kebutuhan rakyat. Utamanya, soal pendidikan,” ujar Mbak Puti.
Menurut Mbak Puti, pendidikan merupakan jalan terang untuk mencapai Indonesia Unggul 2045 dan menurunkan angka kemiskinan. Ia juga mengingatkan pentingnya mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanat Pembukaan UUD 1945.
“Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan yang setara. Artinya, setiap anak di sini harus menyelesaikan wajib belajar minimal 12 tahun dan harus mendapat beasiswa pendidikan,” jelasnya.
Mbak Puti juga menjelaskan bahwa program “Satu Keluarga Miskin, Satu Sarjana”, yang diusung oleh pasangan Ganjar-Mahfud, menjadi landasan untuk memastikan, anak-anak bangsa bisa menempuh pendidikan tinggi tanpa terhalang kesulitan ekonomi.
Setelah bertemu warga di lingkungan Kecamatan Pabean Cantikan, Mbak Puti melanjutkan agenda sapa warga ke Kecamatan Gunung Anyar. Dengan kondisi cuaca yang lebih bersahabat, partisipan meningkat menjadi 700 orang.
Di Kecamatan Gung Anyar, Mbak Puti membagikan pengalaman mengharukan saat bertemu seorang ibu yang mengadu karena anaknya terancam DO (drop out) karena kesulitan membayar kuliah.
“Suatu ketika saat saya sapa warga, ada seorang ibu menangis mengadu pada saya karena anaknya terancam DO sebab tidak bisa membayar kuliah. Dari sana hati saya sangat miris,” tuturnya.
“Karena itu, di sini saya memiliki tanggung jawab, bahwa saya harus mampu membawa beasiswa pendidikan yang merata untuk seluruh masyarakat di Jawa Timur,” tandasnya. (yols/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS