Minggu
16 Maret 2025 | 8 : 12

Di Kampung Besek Trenggalek, Atikoh Disambut Teriakan “Bu Presiden, Bu Presiden”

pdip-jatim-231218-atikoh-kampung-besek-1

TRENGGALEK – Mengawali rangkaian safari politik di Kabupaten Trenggalek, Siti Atikoh istri Capres Ganjar Pranowo menyapa para perajin besek (kemasan tradisional berbahan bambu) di Desa Winong, Kecamatan Tugu, Senin (18/12/2023).

Kehadiran Atikoh disambut meriah oleh 300-an perajin yang mayoriyas kaum perempuan atau mak-mak warga setempat.

Sembari berebut salam dengan Atikoh, teriakan “Bu Presiden, Bu Presiden”, terdengar lantang bersahutan di Kampung Besek tersebut.

Di sore itu, Atikoh yang didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Trenggalek Novita Hardini, ikut menganyam besek bersama warga. Atikoh juga menyerap kebutuhan perajin di sana.

Satu di antaranya, Ibu Nani. Dia menyampaikan, bahwa salah satu kendala yang mereka hadapi adalah saat musim penghujan tiba, karena bahan besek rawan terkena jamur.

Selain itu, proses pemasaran yang masih konvensional, juga menjadi problem tersendiri.

“Sebenarnya kendalanya tidak seberapa besar, tapi kalau itu terselesaikan, pasti usaha kami semakin berkembang,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Atikoh dengan begitu ramah mengapresiasi Nani dan perajin lainnya.

Baginya, sosok perempuan ibu rumah tangga yang tanggap dalam mencari tambahan nafkah keluarga, merupakan hal yang luar biasa.

“Panjenengan semua di sini betul luar biasa. Inilah wujud nyata dari pemberdayaan ekonomi rakyat yang sangat luar biasa. Mak-mak tidak hanya tinggal diam, tetapi berkarya dan menghasilkan rejeki tambahan untuk keluarga,” sebut Atikoh.

Alumnus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu juga membumikan program unggulan pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo – Mahfud MD.

Antara lain KTP Sakti (Satu Kartu Terpadu Indonesia), yang bisa menjadi satu kartu untuk semua kebutuhan masyarakat.

“Melalui KTP Sakti, semua implementasi kebijakan kita tidak mungkin salah sasaran, karena satu kartu dapat dipergunakan untuk semua kebutuhan. Juga program wajib belajar 12 tahun, serta satu keluarga satu sarjana,” jelasnya.

Sementara itu, Novita Hardini menerangkan, keberhasilan dari perajin besek di Trenggalek ini, salah satunya ialah penurunan drastis angka TKI ke luar negeri.

“Kalau dulu, sumber penghasilan TKI terbesar itu dari Trenggalek. Tapi sekarang tidak lagi, karena perempuan di sini sudah kreatif berkarya untuk diri mereka,” beber istri Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin tersebut. (yol/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Susy Cecilia Berbagi Ribuan Paket Sembako untuk Kader dan Warga Gresik

GRESIK – DPD PDI Perjuangan Jawa Timur membagikan ribuan paket sembako di wilayah kabupaten Gresik. Paket sembako ...
KABAR CABANG

KPU Ngawi Lakukan Klarifikasi Calon Pengganti Almarhum Sigit Sudaryadi

NGAWI – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ngawi mulai memproses pergantian antar waktu (PAW) untuk almarhum ...
KRONIK

Tadarus Budaya Ponorogo, Satukan Tradisi dan Religi pada 15 Ramadan

PONOROGO – Ribuan seniman reog tumpek blek di depan Paseban Alun-alun Ponorogo, Sabtu (15/3/2025) malam. Dari ...
KRONIK

Silaturahmi dengan Pelaku Media hingga Pengacara, Hosnan Ajak Gotong Royong Majukan Sumenep

SUMENEP – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumenep, H. Hosnan Abrori, menggelar silaturahmi dengan pelaku media, ...
LEGISLATIF

Reses di Desa Semen, Mas Prih Bakal Perjuangkan Pembangunan Infrastruktur Jalan

NGAWI – Kondisi sejumlah jalan di Desa Semen, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, masih memerlukan perhatian serius. ...
SEMENTARA ITU...

Sujatno Besuk Mbok Yem, Pemilik Warung di Puncak Lawu

PONOROGO – Mbok Yem atau Wakiyem, pemilik warung di puncak Gunung Lawu, sudah  hampir seminggu ini dirawat di rumah ...