JAKARTA – Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno yakin tiga ‘kartu sakti’ baru program capres petahana Joko Widodo (Jokowi) tidak akan mengganggu APBN. Menurut Hendrawan, progam kartu-kartu tersebut sudah dibahas DPR.
Ketiga kartu tersebut adalah sembako murah, kartu Indonesia pintar untuk perguruan tinggi, dan kartu pra kerja untuk pelatihan vokasi.
“Ya tidak (mengganggu APBN), karena programnya sudah dibahas di DPR,” kata Hendrawan, Selasa (26/2/2019).
Anggota Komisi XI DPR RI ini menjelaskan, segala bentuk program jaminan kesejahteraan masyarakat juga sudah direncanakan masuk ke APBN.
“Program jaminan kesejahteraan masyarakat atau jaring pengaman sosial (social safety net) sudah direncanakan dalam APBN. Jadi sudah dibicarakan di DPR,” ungkapnya.
Diberitakan, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo memperkenalkan kartu baru yang jadi programnya jika kembali terpilih pada Pemilihan Presiden 2019. Kartu baru tersebut, yakni Kartu Sembako Murah, Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-Kuliah), dan Kartu Pra-kerja.
Sejumlah program andalan itu disampaikan Jokowi dalam pidato kebangsaan di Sentul International Convention Center, Jawa Barat, Minggu (24/2/2019).
Sementara itu, politisi PDI Perjuangan Pramono Anung mengatakan, Presiden Jokowi telah menyiapkan anggaran untuk program barunya jika kembali terpilih di Pilpres 2019. Program baru yang dimaksud di antaranya Kartu Sembako Murah, Kartu Pra-Kerja dan KIP Kuliah.
“Misalnya KIP untuk mahasiswa ini kan baru, selama ini sampai SMA. Anggarannya ada? sudah ada,” kata Pramono, Senin (25/2/2019).
Mantan Wakil Ketua DPR RI ini menjelaskan, Jokowi telah fokus membangun infrastruktur selama empat tahun lebih. Jika kembali terpilih, Jokowi beralih membangun sumber daya manusia (SDM) secara besar-besaran.
Melalui KIP Kuliah, Pramono optimistis SDM generasi muda Indonesia akan semakin baik. “Ini prioritas Presiden kalau terpilih lagi untuk bangun SDM,” ucapnya.
Selain itu, Pramono yakin Jokowi akan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui Kartu Sembako Murah. Jokowi disebut tidak ingin rakyat Indonesia kesulitan mendapatkan sembako murah.
“Bagi kelompok masyarakat tak mampu ada kartu khusus subsidi harga (sembako). Kalau dilihat dari awal pidato, beliau (Jokowi) tunjukkan bahwa beliau bagian masyarakat susah dan beliau tahu persis apa yang harus dilakukan,” tuturnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS