
JAKARTA – Anggota DPRD Jawa Timur, SW Nugroho mengatakan, partainya, PDI Perjuangan, tak ingin negara lain terus-terusan mengeruk kekayaan sumber daya alam Indonesia yang sangat berlimpah.
Karena itu, Nugroho menilai tema ‘Solid bergerak wujudkan Indonesia negara industri berbasis riset dan inovasi nasional’, dan sub-tema ‘Strategi jalur rempah dalam lima prioritas industri nasional untuk mewujudkan Indonesia berdikari’ di Rakernas I PDI Perjuangan kali ini, sangat tepat dan perlu segera diwujudkan.
“Soal rempah-rempah Indonesia, sumber dayanya sangat luar biasa. Bahkan sudah ratusan tahun yang lalu negara-negara Eropa datang ke sini, kemudian menjajah hingga ratusan tahun, hanya untuk mengeruk kekayaan rempah-rempah kita,” kata Nugroho, di sela mengikuti rangkaian acara Rakernas I dan HUT ke-47 PDI Perjuangan, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Minggu (12/1/2020).
Keinginan bersama untuk menjadikan RI sebagai negara industri yang unggul, sebut Nugroho, bukan tidak mungkin bisa segera tercapai.
Menurutnya, ketika sumber daya cukup, perlu ada riset yang memadai sehingga kekayaan rempah-rempah itu bisa dimanfaatkan secara optimal.
Sekretaris Fraksi PDIP DPRD Jatim ini tak ingin negara lain yang sumberdayanya sangat terbatas, tapi menguasai riset dan inovasinya, terus mengeruk rempah-rempah Indonesia sebagai bahan industri mereka.
“Itu yang saya pikir sangat penting. Jadi perlu ada persepsi, dan gerak langkah bersama untuk riset dan inovasi ini, sehingga tujuan kita menjadikan RI negara industri yang unggul, segera tercapai,” ujarnya.
Sang proklamator Bung Karno, ungkap Nugroho, sejak lama telah meyakini riset dan inovasi sebagai jalan bagi kemajuan peradaban Indonesia.
Menurut pria yang juga Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini, Bung Karno merintis Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI) yang di kemudian hari menjadi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), termasuk mendorong pengembangan banyak universitas di Tanah Air.
Sekarang, tambah dia, semua kader PDI Perjuangan, baik di eksekutif maupun legislatif harus bergerak dalam semangat riset dan inovasi, mulai sektor pertanian, perikanan, industri, ekonomi kreatif, pariwisata, lingkunghan hidup, teknologi informasi, hingga pelayanan publik.
“Seluruh kader diharapkan bekerja dengan panduan riset dan menggelorakan semangat inovasi,” pungkasnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS