Rabu
08 Oktober 2025 | 6 : 00

Warga Keluhkan Mafia Pertanian, Komisi B DPRD Tulungagung Bakal Perketat Pengawasan

PDIP-Jatim-DPRD-Tulungagung-15052025

TULUNGAGUNG – Komisi B DPRD Kabupaten Tulungagung siap memperketat pengawasan terkait adanya keluhan masyarakat tentang adanya praktik-praktik negatif di sektor pertanian.

“Kita akan menindaklanjuti keluhan ini dengan melakukan pengawasan untuk memastikan kondusivitas di lapangan,” ujar anggota Komisi B DPRD Tulungagung, Siswantoro, Kamis (15/5/2025).

Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, dalam kegiatan hearing atau audiensi bersama LSM Bintara kemarin (Rabu, 14/5/2025), pihaknya menerima banyak keluhan terkait masalah pertanian.

Ia mengaku telah menampung semua masukan dari seluruh peserta audiensi di ruang Graha Wicaksana Kantor DPRD Tulungagung itu. Termasuk, adanya laporan menyebutkan soal pungutan biaya pengairan sawah sebesar Rp400 ribu per RU dan dinilai membebani petani yang tergabung dalam HIPPA.

“Permasalahan ini saya kira disebabkan oleh kondisi ketersediaan air dan topografi di masing-masing wilayah yang tidak merata,” jelasnya.

Menurut dia, kondisi pertanian di tiap-tiap kecamatan di Kabupaten Tulungagung itu tidak sama. Ada yang 2 kali tanam dalam setahun, dan ada yang 3 kali tanam dalam setahun. Artinya, ada wilayah yang pengairannya bagus, dan ada wilayah yang pengairannya kurang bagus atau terkendala.

“Secara umum, kita menampung apa yang diutarakan audiensi. Ke depan kita akan menyinkronkan dan mengawalnya,” tandas anggota Fraksi PDI Perjuangan itu.

Sebelumnya, Ketua LSM Bintara Tulungagung, Ali Sodik, menyampaikan, dalam pembentukan pengurus gapoktan ada peraturan yang dilanggar. Salah satunya memasukkan perangkat desa, anggota TNI/Polri, BPD, dan PNS ke dalam susunan pengurus.

Ali juga menyampaikan keluhan terkait permasalahan klasik kelangkaan pupuk bersubsidi, dan harga gabah di bawah HPP.

“Harga gabah saat ini hanya Rp5.700 per kilogram, jauh di bawah HPP Rp6.500 per kilogram,” ujar Ali.

Ia juga mengadukan dugaan penarikan biaya pengairan sawah di musim kemarau yang dinilai memberatkan petani, serta persoalan operasional alat dan mesin pertanian (alsintan) yang dinilai memberatkan petani karena harus mengeluarkan biaya yang cukup tinggi. (sin/set)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

HUT Ke-350 Magetan, Ziarah dan Menghayati Semangat 7 Leluhur

MAGETAN – Mengawali rangkaian kegiatan memperingati hari jadi Kabupaten Magetan, sejumlah pejabat Forum Komunikasi ...
KRONIK

Bupati Lukman Tanam Pohon di Bukit Binaol, Kembangkan Potensi Wisata Alam

BANGKALAN – Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, bersama Komunitas Mahasiswa dan Pemuda Sepulu (Kompas) melaksanakan ...
EKSEKUTIF

Dana Pusat Menurun, Eri Cahyadi Pastikan Ekonomi Surabaya Tetap Tumbuh

SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi, menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya tidak boleh mengalami ...
BERITA TERKINI

Respons Cepat Usulan Pak Tardi, Genangan Air di Lingkungan Santo Bernadus Segera Dibangun Saluran Baru

KOTA MADIUN – Upaya politisi senior PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Madiun, Sutardi, dalam menyerap ...
LEGISLATIF

Wakil Ketua DPRD Yakini SPPG Pelaksana MBG di Jember Belum Punya SLHS

JEMBER – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jember Widarto, S.S meyakini pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) oleh satuan ...
KABAR CABANG

PDI Perjuangan Beri Masukan ke KPU soal Potensi Penambahan Kursi DPRD Surabaya

SURABAYA – DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya memberi masukan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal potensi ...