BLITAR – Wali Kota Santoso meresmikan monumen Syuhada Haji di Masjid Syuhada Haji Kota Blitar, Minggu (4/11/2022).
Santoso mengatakan, monumen Syuhada Haji ini menjadi sarana untuk mengingat sekaligus mendoakan para arwah calon jamaah haji yang meninggal pada peristiwa meledaknya pesawat DC 8 di Kolombo.
Di monumen tersebut juga tertulis nama-nama korban secara keseluruhan.
“Sebagai alat pengingat kita, untuk selalu mendoakan para Syuhada yang terkena musibah meledaknya Pesawat DC 8 yang meledak di Kolombo dan menewaskan 182 jamaah,” kata Santoso, yang juga kader PDI Perjuangan tersebut.
Ketua Yayasan Monumen Syuhada Haji Kota Blitar, Mafrurrochim Hasyim mengatakan monumen ini menjadi sarana pengingat jatuhnya pesawat DC 8 yang membawa jamaah Haji Kota Blitar.
Pesawat tersebut gagal mendarat di Bandara Bandaranaike Colombo dan jatuh di Maskeliya, Sri Lanka 48 tahun silam.
Yayasan Monumen Syuhada Haji Kota Blitar melakukan pemugaran dengan pertimbangan kondisi lokasi awal dinilai terlalu ke dalam sehingga kurang nampak dari luar.
Monumen yang baru dengan bentuk duplikasi pesawat DC 8 tersebut bisa memudahkan masyarakat, khususnya anak cucu keluarga korban untuk mengetahui, mengingat dan mendoakan para korban.
“Karena tuntutan zaman, apalagi di belakang butuh ruang parkir lebih luas. Maka monumen itu kita pindah,” kata Hasyim.
Hadir pada peresmian monumen tersebut, Ketua Pengurus Yayasan Monumen Masjid Syuhada Haji, Ketua MUI Kota Blitar, Ketua DPRD Kota Blitar, Ketua PC NU Kota Blitar, Deputi Bappenas, serta keluarga dari para korban. (arif/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS