LUMAJANG – Pemkab Lumajang dinilai kurang jeli dalam melihat berbagai persoalan rakyatnya di bawah. Buktinya, seorang nenek hidup sebatang kara di sebuah gubuk bambu, tak tersentuh bantuan dari pemerintah.
Adalah nenek Nema, warga Desa Mojo Kecamatan Padang yang masuk dalam kategori masyarakat kurang mampu. Perempuan lanjut usia tersebut hidup sendiri tanpa sanak saudara. Ia tinggal di sebuah rumah berdinding anyaman bambu dan beralaskan tanah.
“Kalau dikatakan parah, ya cukup parah. Terlebih ibu Nema hanya tinggal sebatang kara di rumah itu,” ungkap Wakil Ketua DPRD Lumajang, H Buksan SPd usai menjenguk nenek Nema.
Tak sekadar menjenguk, pada kesempatan itu wakil rakyat yang juga Sekretaris DPC PDI Perjuangan Lumajang tersebut memberikan bantuan paket sembako. Terdiri dari beras, mi instan, minyak goreng, gula, dan kebutuhan lainnya. Bukasan juga memberikan bantuan berupa uang untuk Nenek Nema.
Yang menyedihkan, seperti diungkapkan Bukasan, selama ini ibu Nema belum tersentuh pemerintah. Artinya, ibu Nema belum pernah mendapatkan berbagai bantuan sosial yang menjadi program pemerintah. Baik bantuan pangan non tunai (BPNT), bantuan sosial tunai (BST), Program Keluarga Harapan (PKH) dan lainnya.
Bukasan menambahkan, seharusnya Pemerintah Daerah Kabupaten Lumajang lebih jeli terhadap permasalahan yang di bawah. Pasalnya, masih ada masyarakat Lumajang yang hidup jauh di bawah garis kemiskinan seperti dialami Nenek Nema.
“Dalam waktu dekat ini, kami usahakan supaya ibu Nema ini mendapatkan bantuan sosial, terlebih bantuan rehab rumah. Sebab rumahnya sangat tidak layak huni dan saya pikir memang perlu perbaikan,” katanya. (ndy/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS