
JAKARTA – Presiden Joko Widodo menyatakan vaksinasi Covid-19 dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat. Rasa aman tersebut bakal memulihkan kembali aktivitas perekonomian masyarakat yang menurun selama masa pandemi.
“Kita harapkan setelah vaksinasi dilakukan, pemulihan kesehatan dan rasa aman masyarakat akan memicu kegiatan ekonomi masyarakat bisa bergerak, dan kita harapkan bisa menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya,” kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu ( 25/11/2020).
“Saya tegaskan kembali bahwa pandemi belum berakhir, tapi kita segera melangkah untuk pemulihan melalui vaksinsi yang insya Allah vaksinnya sudah nanti datang di akhir November atau awal Desember 2020,” lanjutnya.
Meski demikian, tambah Jokowi, vaksin yang tiba di akhir November atau awal Desember itu tak bisa langsung disuntikkan ke masyarakat. Sebab, vaksin tersebut perlu diuji keamanannya oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) agar aman saat disuntikkan ke masyarakat.
Dalam proses tersebut BPOM akan melakukan serangkaian proses uji hingga akhirnya mengeluarkan izin edar darurat jika vaksin tersebut terbukti aman untuk disuntikkan ke masyarakat.
Sembari menunggu izin edar darurat dari BPOM, Kementerian Kesehatan akan terus melakukan simulasi proses vaksinasi agar program tersebut berjalan lancar saat dimulai.

“Kita telah melakukan simulasi di beberapa tempat, tapi ini juga tidak mudah karena mendistribusikan ke 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota memerlukan sarana dan prasarana yang tak sedikit,” terang Jokowi.
Dia menyebutkan, cold chain, boks pendinginnya harus ada, karena vaksin membutuhkan derajat kedinginan tertentu sehingga perjalanan ke 514 kota di 34 provinsi memerlukan kehati-hatian.
Presiden juga mengatakan, anggaran belanja negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN) 2021 sebesar Rp 2.750 triliun masih difokuskan untuk penanganan Covid-19, baik di sektor kesehatan maupun ekonomi.
“APBN 2021 akan fokus pada empat hal. Pertama penanganan kesehatan, masih dalam hal penanganan Covid. Utamanya akan fokus kepada vaksinasi. Oleh sebab itu anggaran yang berkaitan dengan penguatan sarana dan prasarana kesehatan, laboratorium, penelitian dan pengembangan sangat diperlukan,” ujar dia.
Anggaran belanja negara juga akan difokuskan pada perlindungan sosial. Anggaran di bidang perlindungan sosial masih dibutuhkan lantaran masih banyak masyarakat kurang mampu yang perekonomiannya terdampak Covid-19.
Kemudian, APBN 2021 juga akan difokuskan kepada pemulihan ekonomi nasional, terutama untuk mendukung usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) dan dunia usaha secara menyeluruh.
“Dan keempat untuk membangun fondasi lebih kuat kita akan melakukan reformasi struktural,” bebernya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS