PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, akhirnya pulang ke Ponorogo pada Jumat (28/2/2025) malam. Ia baru saja usai mengikuti retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada 21-28 Februari 2025. Sedangkan Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita, mengikuti retret hanya pada 27-28 Februari 2025.
Kedatangan keduanya disambut oleh penampilan reog juga jajaran Forkopimda, kepala OPD, partai pengusung, kiai, ormas, tim pemenangan, dan kelompok relawan.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak; para kiai, para alim ulama, NU, Muhammadiyah, semua sahabat, relawan, timses, partai pengusung, anggota DPRD partai pengusung. Semua masyarakat Ponorogo kami haturkan terima kasih,” ujar Sugiri di Pendopo Kabupaten Ponorogo.
Menurut Sugiri, dirinya tidak menyangka akan disambut oleh ratusan masyarakat. Meski lebih ramai penyambutan dalam bentuk syukuran saat kemenangan Pilkada 2020 lalu, kali ini tidak kalah khidmat.

“Dulu siang hari, maka ramai. Ini malam hari jelang puasa Ramadan, pada taraweh. Saya maklum karena malam hujan juga. Ini sudah luar biasa, khidmat,” jelasnya.
Sugiri menjelaskan, penyambutan kali ini mengambil tagline, “Ngabdi Luwih Ikhlas, Kerja Luwih Trengginas”. Lebih ikhlas dalam mengabdi dan lincah dalam bekerja.
“Sekadar syukuran dan pengingat bersama. Biar ingat karena sudah dua periode, biar jangan muncul kesombongan, jangan muncul dendam; harus lebih ikhlas dalam mengabdi, trengginas dalam bekerja,” tutur politisi PDI Perjuangan itu.
“Ini nggak gampang; harus terdidik dalam rangka menjemput bonus demografi. Yang paling menjadi PR bersama adalah SDM harus unggul, SDM harus hebat. Akhlak juga harus baik, ditakar nasionalismenya, moralnya dan ilmunya,” lanjutnya.
Sugiri menegaskan, tak hanya itu, pembangunan infrastruktur juga menjadi PR untuk mendukung kelancaran kegiatan ekonomi masyarakat, kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
“Maka jalan-jalan di 2026 harus srat-sret. Dalam keadaan apapun, kita harus bisa bangun, dalam keadaan apapun kita harus bisa cari solusi dari kesulita-kesulitan, harus menemukan problem solving-nya,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, Sugiri mendapatkan kejutan atas ulang tahunnya yang ke-54, dengan memotong tumpeng dan kue ulang tahun. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS