MOJOKERTO – Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Dr Sri Untari Bisowarno menegaskan, merawat budaya peninggalan nenek moyang, sangat penting dilakukan. Sebab, hal tersebut jadi bagian dari upaya membangun Indonesia dengan budi luhur.
Seperti yang dilakukan para pegiat seni budaya yang mengikuti seminar bertajuk “Pengembangan dan Pemanfaatan Potensi Cagar Budaya Kawasan Gunung Penanggungan” di Ubaya Training Center (UTC), Trawas, Kabupaten Mojokerto, kemarin, menurutnya hal itu merupakan kepedulian dalam upaya menggali kearifan lokal.
Khususnya kearifan lokal di kawasan Gunung Penanggungan yang memang banyak ditemukan tempat bersejarah peninggalan zaman kerajaan di negeri ini.
“Menggali kearifan lokal itu sama saja dengan kita membangun Indonesia berdasarkan semangat juang masyarakat yang berbudi luhur,” jelas Untari, Minggu (17/10/2021).
Dalam seminar yang digelar Disbudpar Jatim tersebut, Untari jadi salah satu narasumber (narsum). Turut hadir Kepala Disbudpar Provinsi Jatim Sinarto, Kepala BPCB Provinsi Jatim Ahmad Hariri, Kepala Bappeda Kabupaten Mojokerto Moc. Yusuf Ma’arif, dan ilmuwan dari Universitas Indonesia, Prof Afus Aries Munandar.

Politisi yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur ini menambahkan, agar nilai-nilai luhur dari peninggalan nenek moyang ini tidak musnah, perlu kesungguhan dalam upaya merawat dan melestarikannya.
Upaya ini, tambah dia, tidak hanya oleh komunitas dan pegiat kebudayaan, namun oleh semua pihak. Karena itu, Untari minta peserta seminar agar juga mengajak masyarakat ikut melestarikan cagar budaya, seperti di kawasan Gunung Penanggungan ini.
Kader PDI Perjuangan, sebut Untari, siap berkontribusi dalam upaya melestarikan peninggalan leluhur tersebut.
Sebagai Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim, Untari bakal minta kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDI Perjuangan untuk melestarikan dan memberikan perhatian terhadap warisan kebudayaan peninggalan nenek moyang.
“Saya sebagai Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur memiliki kemampuan untuk memberi arahan kepala dan wakil kepala daerah, serta anggota legislatif baik di DPRD provinsi, ataupun DPRD kabupaten/kota, agar ikut cawe-cawe dalam upaya merawat peninggalan nenek moyang kita,” ungkapnya.

Alumnus Ilmu Sejarah Universitas Brawijaya ini pun mengajak komunitas dan pegiat kebudayaan untuk turut aktif memberi masukan dalam penyusunan Perda inisiatif DPRD Jatim tentang seni budaya.
“Saya mohon dalam menyusun Perda yang diinisiasi Komisi E DPRD Jatim, mari saling dukung memberikan masukan agar kebudayaan dengan nilai-nilai luhurnya yang sudah diwariskan kepada kita dapat diturunkan kepada anak cucu nanti,” harapnya.
Untari juga mengungkapkan keprihatinannya, karena saat perjalanan menuju tempat seminar, menyaksikan pemandangan Gunung Penanggungan yang butak, sudah tidak terlihat rimbun.
Oleh karena itu, dia akan minta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bersama Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Pemprov Jatim untuk menghijaukan kembali kawasan Gunung Penanggungan.
“Tanami dengan pohon besar, nanti akan saya upayakan minta bibit pada kementerian terkait,” pungkasnya. (yols/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS